Senin, 02 Juli 2012

Marii Bersyukur....

Trimakasih ya Allah atas rahmatMu 
pagi ini cerah, indah
secarah hati dan fikiranku

menyambut soal ujian akhir semester dengan senyuman
hmmmmm, nikmatnya benar- benar terasa
meskipun banyak hal yang menghalau hidupku 
tapi lilin yang kunyalakan tak pernah redup disini, demi orang - orang terkasih

mereka yang membiarkan lilinku selalu terjaga 

terimaksih ...
mentari yang kau suguhkan, menemani sarapanku pagi ini
berasa begitu lengkap meski tanpa makanan - makanan yang lezat
hehehe....

untuk seseorang yang telah membuatku galau, dan sempat sakit
terimaksihh...
karena kau melukiskan pelangi yang berwarna dalam hidupku
maafku terucap 

ketika aku selalu tak bisa membalas kebaikanmu...

apapun ini, itu terimakasiih semuanya 
Allahku,, ibu bapakku, dan semuanya yang ku sayang..

Selamat pagiiii
semangatt untuk lebih baik lagi !!

Hamassah !
Hwaiting!
Keep spirit!
SEMANGAT!

Jangan Lupa Senyum 5 centi Ya?






TIGA PERTANYAAN KAISAR



1.       Kapankah waktu yang paling penting ? Saat ini
2.       Siapakah orang yang paling penting  ?Orang yang  sedang bersama kita
3.       Apakah hal yang paling penting untuk dilakukan ? Peduli

hah..tercengang, Galau saya langsung Hilang ketika menelaah pertanyaan - pertanyaan ini ...



WOow wonder women?




Aku tak tahu apa yang selalu menjadi inspirasinya…
Sering sekali seorang pria yang sedang dilanda jatuh cinta kepada seorang wanita dan  melakukan suatu hal yang seringkali berlebihan
(wanita juga', tapi InsyaAllah bukan saya)hahha...
"iya sebagai bukti cintanya"
Ok.. terkadang kita sebagai wanita pasti butuh perhatian dari seorang laki-laki, Tapi butuh bukan berarti lemah kan? oo..!

Walaupun pada dasarnya wanita lebih lemah dibandingkan laki-laki, tapi jangan sampai kita terkesan lemah dan selalu bergantung kepada laki-laki, meskipun lelaki itu orang yang kita sayangi


Hmmm, prinsip yang harus benar- benar tertanam biar nggak terlalu diremehkan,
mungkin alasan saya adalah karena dikeluarga saya hanya ada seorang anak laki-laki yang seharusnya diandalkan, tapi belum bisa diandalkan,


karena menurut saya kakak laki-laki satu-satunya adalah anak emas, jadi kesannya dia terlalu disayang sehingga bapak ibu jarang berlaku kasar/ keras kapadanya.
Dan saya sebagai anak perempuan yang tangguh dan kuat, terkadang menggantikan posisi kakak laki- laki saya #sombong banget jan


Hmmm, sebenarnya itu tidak adil, tapi harus di sadari kalau memang kasih sayang orang tua yang memiliki anak lebih dari satu, ya memang harus terbagi,
mau nggak mau pasti ada yang merasa kekurangan kasih sayang meskipun orangtua sudah berusaha untuk adil.
“ya seperti saya ini,


tapi setelah beranjak dewasa saya semakin sadar bahwa saya“ harus bisa memposisikan diri sebagai adik perempuan yang hanya memiliki satu kakak laki-laki , dan memposisikan sebagai kakak perempuan untuk seorang adik .


bahkan saya jarang sekali meminta bantuan kakak laki- laki ketika kesulitan , saya lebih banyak berusaha mengerjakannya sendiri, seolah ingin bersikap kebapak- bapakan gitu "haha"
saya lebih suka meminta bantuan teman. jujur, belum merasakan kalau saya memiliki kakak laki-laki.


Ok, dia ganteng, baik, dia sangat manut sama orangtua meskipun manut hanya ingin membuat orangtua bahagia, tapi tidak jarang dia mengecewakan orangtua… tapi tetap saja orangtua bersikap eman.


Apalagi ketika saya ditelfon, yang ditanyain ibu bapak adalah kakak saya,
"lah, kadang – kadang saya agak malas untuk menelfon rumah kalau tidak mendesak, atau orangtua yang menelfon lebih dahulu, "hehe


jadi teringat sewaktu SMP dulu, kita adalah kakak beradik yang bersekolah disatu atap, SMPN 1 TB.
"Tau nggak?
teman- teman dia (kakakku) baru tahu kalau kakak saya punya seorang adik, yaitu saya yang juga satu sekolahan dengannya,
memang sih, kita jarang berkomunikasi langsung ketika disekolah, jadi,teman saya dan teman kakak saya tidak tahu kalau sebenarnya kita kakak beradik,
secara, dari muka saja nggak mirip. Kata sebagian teman, kakak saya ganteng, tapi saya tidak begitu cantik, hahha tapi manis kan? ?(iya)


Terus saya ingat lagi, dulu sewaktu SMP , kita berdua sering sekali berantem dirumah tepatnya sebelum saya mempunyai seorang adik perempuan, karena saya punya adik dan mau mengakui kalau itu adik saya ketika saya SMP kelas 2 ..
Iya dulu saya benci ketika mengetahui ibu saya hamil, saya sempat menangis, marah sama ibu ketika tidak sengaja menemukan alat tes kehamilan di atas lemari, (nggak jadi anak ragiel deh)
Saya memang usil, suka penasaran kalau ada barang yang aneh sedikit dirumah, langsung diselidiki layaknya seorang detective, karena saya dan kakakku suka sekali nonton film detektif Conan, hohooh Waktu itu adalah tiada hari tanpa berantem, selalu ada saja korban dari ulah kita!

pernah waktu itu saya menangis, benar- benar menangis kesakitan karena ditendang sekuat kuatnya oleh kakakku gara- gara rebutan remote TV,


maklumlahlah kita kan berasal dari keluarga yang pas- pasan jadi dirumah hanya ada satu TV , dan tidak jarang kita selalu rebutan dan berujung parang yang lebih tragis dari perang dunia ke II,


Kakakku suka kartun Dragon ball, Detective conan, Sepakbola. Sedangkan saya suka Doraemon, Sinchan, dan acara yang cewek-cewek gitu lah. secara, kan saya cewek.

huffthh, saya menangis sekuat tenaga sampai salah seorang tetangga datang kerumah #sangking,


dan akhirnya remot TV dibanting oleh bapak, saya menangis dan kakak saya entah pergi kemana, yang pasti sampai larut malam tidak pulang.


haddduhhh, jadi kepengen cerita kisah saya dan kakak saya , lagi ya?


Nah dulu kita berdua sering sekali kalau lagi ngambek ngumpet di belakang kursi yang bentuknya L, yang di sikunya terdapat sedikit celah, cukuplah untuk mengumpatkan badan kita, dengan posisi duduk atau tidur menekuk.

Ceritanya, saya diajak oleh bapak dan ibu kerumah saudara, sebelumnya kakak saya ngambek karna ingin dibelikan sesuatu tapi orang tua belum membelikannya, setelah kita pulang dari rumah saudara, kita panic, 


kok, kakak saya hilang,


nggak ada dirumah, sudah dicari kesemua ruangan, tetangga sebelah, pasar,
dan lapangan meskipun sudah malam, lapangan di desa saya suka banyak anak-anak nongkrong, siapa tau kakak saya ikut-ikutan. Tapi tidak ada.


Setelah lelah mencari dan kakak saya belum ditemukan, akhirnya bapak duduk di kursi sofa berbentuk L tersebut untuk istirahat sejenak dan tidak sengaja mendengar hembusan nafas, bapak mengira mungkin itu kucing atau ular, setelah ditengok ternyata adalah kakakku yang sedang tidur di belakang sofa tersebut dengan kakii yang menekuk.


 
Ya Ampuun.. mujarap deh, akhirnya dipagi hari kakakku langsung dibelikan apa itu yang menjadi keinginannya, Wah, dan betapa lugunya saya waktu itu,
saya mengikuti cara kakakku ketika meminta sesuatu tapi belum dituruti. Sayangnya ketika melakukan hal yang sama, hasilnya gagal, malah dimarah- marah sama ibu habis- habisan, hahha
Terus, sewaktu SMA/MAN, saya menjadi anak perempuan yang sedikit berbakti dirumah, #ngeek


karena dirumah hanya ada saya dan adik , kakak saya melanjutkan kuliah dijogja, kedua kakak perempuan di jawa lebih dulu jadi saya hanya mempunyai sedikit kenangan bersama kedua kakak perempuan saya.


Nah, sewaktu saya sekolah di MAN, saya harus pintar-pintar memanage waktu karena malamnya saya harus ke pondok untuk ngajar TPA dan malamnya lagi saya mengaji, dan siangnya pulang sekolah jam 4, itupun karena saya pakai kendaraan pribadi, kalau naik angkot akan lebih lama lagi, bisa maghrib sampai rumah.
Sering waktu itu sepulang sekolah saya harus bantu-bantu orangtua, ketika bapak ibu kesawah saya harus momong adik , nyuapin makan, bikinin susu, mandiin sore dan nemenin mainan saya sering membuat adik saya menangis karena kesal sudah capek, harus momong dan adik saya nakalnya minta ampun. Hhuuuuh tapi lucuu


Terus, disamping momong ?
Saya sering banget harus bantuin bapak kesawah membantu mencari rumput (red:ngarit) untuk sapi-sapi ternak, dan kalau sawah lagi musim panen saya juga sering bantu ngangkutin hasil panennya sampai kerumah, Jatuh di turunan dengan dua karung padi yang baru dipanen pernah saya rasakan. Rasanya waktu itu adalah antara malu dan prihatin sama bapak,

bayangkan coba, sewaktu SMA hanya sesekali saya bisa bermain bersama teman-teman,
bahkan ketika ingin bermain selalu dilarang atau pulangnya dimarah- marah dan disindir-sindir sama ibu, dan dasarnya saya tidak tega kalau saya main sementara meninggalkan orangtua banting tulang nggak ada yang bantuin, #anak yang berbakti


Tapi saya tidak pernah mengeluh, malu, gengsi, hanya suka ngeluh kecapean kalau sepulang sekolah, dan sering ngantuk dikelas. Dan lagi sebagai anak perempuan, saya harus bisa memasak kalau memasak dan rasanya tidak enak orangtua tidak segan memarahi saya, waktu itu saya sungguh merasa kesal. #huuft


Pernah suatu ketika, saya mengirimkan pesan kepada ketiga kakak saya yang sedang di jawa. Ketiganya saya kirimi sebuah pesan yang isinya :


”kalian tuu enak jauh sama orang tua nggak pernah ngerasain dimarah-marahin sama orangtua, salah atau benar yang kalian lakukan orang tua nggak ada yang tau, udah gitu kalian selalu dikirimin jatah bulanan yang menurut saya itu banyak, kalian nggak pernah bantuin orangtua, kalian nggak pernah ngerasain ngangkutin rumput dan padi, kalian enak. Aku disini menderita tau’.

Gila’saya lo itu saking kesal dan irinya. Intinya saya iri sama mereka dan saya juga ingin pergi jauh seperti mereka. Pengen jadi anak yang dirindukan sama orangtua. #childish banget


Dan saya niatkan setelah lulus MAN saya pengen kuliah dijawa atau mondok di jawa, kalau nggak boleh, saya akan mutung !itu janji akibat kekesalan saya, heheh


Saya menjadi langganan tukang antre di bank BCA dan BRI untuk ketiga kakak saya, sering, sewaktu pulang sekolah atau brangkat sekolah saya harus ke ATM atau ngantre di bank dulu, mentransfer uang untuk anak- anak ibu yang dirindukan dan disayang.


Laler Ijo..

Saya dengan PD waktu itu berangkat ngaji, pakai motor milik bapak saya yang umurnya sudah sangat tua, hampir setengah abad lah, wkwkw teman saya menyabutnya “laler ijo” karena warnanya ijo merk Astrea, dan suaranya itu ya mirip laler ijo gitu deh,…#nguiiiing-nguiiiing, emang pesawat terbang?


nah berawal dari situ juga saya mulai kuat, temen-temen di rumah suka bilang saya wonder women, #maksute?


seringkali saya diajak temen nonton, belanja, kencan tapi saya menolak dengan alasan bantu ortu, begitulah kira-kira.Intinya berawal dari situ saya semakin kuat jadi seorang cewek, jarang mewek kalau bukan karena ibu yang suka marah-marah, dan saya melawan dan setelah itu rasanya menyesal seumur hidup sudah membantah sama ortu.. maafkan saya ibu ..hikz..kangennn


Sudah nggak ada lagi cowok yang saya sukai ( bukan berarti saya suka cewek lo), tapi kalau cowok yang suka sama saya, ngggak sedikit # PD, sampai saya tolak-tolak karena memang saya nggak mau pacaran dulu, lagian kalau saya juga nggak suka ngapain dipaksa-paksa.
Takut e kalau saya ketahuan pacaran, langsung digorok sama bapak dan disuruh nikahsama ibu.


Bayangin saja, tanpa pengawasan ibu yang superketat, saya nggak akan sekuat dan sevirgin ini jadi cewek.


Boleh sedikit membandingkan dengan tetangga saya yang sekaligus sepupu saya, nah sekarang sudah nggendongin anak sebelum waktunya, boyong sana- sini nggak jelas, karena menikah dulu eh maksudnya itu dulu baru menikah #nauzdubillah,


itu terjadi karena kurangnya pengawasan ortu kali ya? Padahal dulu saya akrab banget sama dia, dia cantik, lebih pinter dari saya, cowok-cowok nggak ada yang nolak jadi pacarnya waktu itu… tapi maaf semua itu nggak ada artinya kan??


Lanjut yang tadi,

Itupun hanya temen-temen, kakak di pondok, dan tetangga rumah, yang naksir saya, hah males banget…#madesu = masa depan suram
Saking cueknya, saya jarang dandan loo...


biarin geh, ini saya yang alami tanpa dipoles-poles, ibu juga sering menguatkan saya soal penampilan yang penting rapi bersih,
nggak perlu pakek bedak yang sehari bisa jadi putih mending item tapi bersih rapopo. #kuatkuatkuat


Dan Saya malu sendiri kalau dandan cantik tapi orangtua kita dirumah, susah payah.


My heaven = My home
Hah saya jadi sangat merindukan rumah, pelataran luas, jalan depan rumah becek nggak ada ojek hehe,


bentangan padi nan hijau disawah, rindu jagain burung disawah, jadi orang-orangan di sawah, rindu manjat pohon kelapa, nyolongin buah rambutan dan jambu merah di sawah tempat pakde khosim, panen kangkung di rawa, mandi di kali dan air mancur buatan bapak dan warga.


dan belum lama jadi tukang kebun karet, meski belum bisa nderes tapi saya sering mulung karet yang baunya euuyy… sama bangkai saja masih mending bangkai tau’,
Tapi duitnya hohoho


Pagi jam 05.00 bapak sudah kekebun karet dan jam 07.00 saya dan ibu menyusul kalau saya tidak sekolah, ngirim sarapan dan setelah itu bantu mencari rumput.


Yang paling saya rindukan lagi adalah tiduran diatas genteng rumah, menikmati buah rambutan diatas genteng, secara pohon rambutannya nindihin genteng, jadi kalau sudah diatas genteng PW deh, kalau lagi musim rambutan.
Sampai pernah bawa buku pelajaran buat belajar, bawain Al-qur’an buat hafalan, dan bawa piring dan nasinya buat dimakan diatas.
Habis itu bapak marah- marah gara—gara genteng dapur ada yang bocor.


Oiyaa..bapak saya juga super, hard worker tapi sayang anaknya nggak ada yang sekuat bapak,
saya hampir mirip bapak, tapi bedanya saya kan cewek jadi sekuat-kuatnya cewek tetep aja di nomor duakan, dan jarang diandalkan. #woo sombong ik


Bapak punya banyak sapi, kira – kira ada 5 ekor sapi, jadi saya juga sering bantu mandiin sapi pakai selang, kasih minum pakai dedak yang dicampur air dan garam,
dan saya pernah terguling di bak tempat makan sapi yang banyak rumput dan kotorannya, bukan terguling tapi digulingkan sapi bapak yang paling besar dan tua, kita sering nyebutnya Babon, memang benar- benar besar dan tinggi, tanduknya pernah menggulingkan saya ketika sedang memberikannya makan,
dan akhirnya bibir saya sempat sedikit robek dan berdarah, untung nggak papa. Tidak jarang juga saya bantuin bapak cari rumput di rawa-rawa, dan di pinggir- pinggir sawah,
memang tidak seberapa, tapi saya pernah mencari rumput bersama ibu sampai dapat 3 karung besar gara-gara bapak sakit, jadi kita yang harus mencari rumput untuk sapi- sapi itu.


Saya sering bilang sama bapak.
bapak sudah sepuh, harusnya sapinya dikurangi saja, dijual atau digadaikan biar nggak susah ngurusinnya, tapi bapak menjawab sayang sama sapinya, bapak nggak ada kerjaan sampingan selain disawah nanti,
dan kalau buru –buru dijual nanti repot sewaktu – waktu kalian pas lanjut sekolah dan mendadak butuh banyak uang mau jual apalagi, kebun dan sawah itu tidak boleh dijual, kata bapak.


Ya Allah saya sempat terenyuh oleh perkataan bapak tadi, dan sempat berfikir saya tidak usah lanjut sekolah saja ya? kasihan bapak dan ibu masih harus banting tulang padahal umurnya sudah sepuh dan sudah seharusnya pensiun, menikmati secangkir kopi atau teh sambil menimang cucu-cucunya. Tapi??
malah Allah masih nitipin satu anak lagi yang sekarang masih duduk dikels 2 SD, # artinya Allah percaya sama orangtua saya,

Ya Allah saya ingin segera lulus, setelah itu kerja, punya suami (yang kuat kayak bapak), bisa membiayai adik saya dan kalau ada rizki, bisa lanjut kuliah lagi .. maaf ya? saya sambil nangis nulisnya…


Dan belum selesai tanggung jawab orangtua saya,
kakakku juga masih saja betah kuliah, belum lulus-lulus padahal saya sering mendesak agar segera lulus, biar beban orangtua berkurang.
Belum satu lagi kakak saya yang perempuan hidupnya masih butuh bantuan orangtua meskipun sudah menikah dan sudah punya usaha sendiri, tapi orangtua masih memikirkan dan merasa bertanggung jawab.


Saya jadi sedikit menyesal ketika saya dulu dipondok milik paman saya, adiknya bapak.
Saya diberikan amanah untuk memegang sebuah PAUD yang baru dirintis, saya bisa langsung jadi guru honorer, kuliah dimetro, dan menikah dan ngurusin pondok,
tapi saya ngeyel untuk lanjut kuliah..


Ya Allah sedihnya, tapi saya juga belum siap kalau seperti itu jalan saya.Waktu itu saya hanya bocah dan masih ingusan, bapak juga tidak setuju kalau saya dirumah saja dan ujung-ujungnya menikah, bapak pengen saya berhasil dengan cara saya sendiri bukan menopang di kehidupan orang lain. Bapak ku luarbiasa …ibuku juga sangat luarbiasa , aku sayang kalian

sewaktu masih dirumah, sayalah yang paling diandalkan ketika ketiga kakak saya pergi meninggalkan kami demi cita-cita dan cintanya. Saya ingat bahwa masa- masa itu mengajarkanku untuk kuat, bukan sekedar menjadi women tapi wonder women dikeluargaku maupun dipondok kecilku. 
Karena dipondok kecilku santrinya adalah anak desa, sama seperti saya, awam, lugu, tapi alhamdulillahnya saya dikasih lebih dari mereka, sekolahnya agak jauhan lah,

jadi sedikit ada pengalaman, sehingga tidak jarang saya juga diandalkan,
dan saya rasa hanya beberapa santri saja yang peduli dengan keadaan pondok.
Rindu kalian mamba’ul ‘ulum,


Tentang kakakku tadi,


tapi lama- lama saya berusaha menghilangkan rasa cemburu antar suadara kandung,
saya mau membuktikan sebagai anak perempuan yang paling membanggakan. Karena bisa jadi wonder women dan peduli serta mengerti sesama saudaranya. #cieeee


Maaf ya mas Jar, peace deh


sekarang saya mulai mengakui kalau kamu kakak lak-laki yang baik hati, apalagi kalau mau ngasih jatah bulanan ke saya lebih banyak….hahaha


Ok kembali kepermasalahan “berlebihan/lebay’tadi


Sering nggak kita sebagai cewek, kalau lagi ditaksir sama seorang cowok, PDKT dan berlanjut dengan sms-an sering sekali bertanya :


“lagi ngapain?


“Sudah makan belom?”


heloOOo, dulu ketika saya masih ABG labil, wuuwh.. suenengnya bukan main kalau di smsin dengan pertanyaan diatas,
entah itu bentuk kepedulian dia atau bentuk perhatian dia, yang pasti kayak gitu lah sms nya.
saat ini

“tapi sayangnya saya mau Tanya sama diri saya sendiri dulu, saya masih normal nggak sih? "lah,“Kok nanyanya gitu?
Iya ..habisnya, beberapa cowok yang coba mendekati saya berawal dengan smsan, pasti ngasih perhatian tu..gayanya sok peduli dengan hidup saya, gayanya berusaha jadi kebapak- bapakan lagi..hohoho, dan saya tidak tertarik, atau malah tidak bahagia, sedih


“Lagi ngapain? “Emang kalau lagi ngapa-ngapain kamu mau bantu gitu? “Terus yang paling nyebelin kalau ditanya


“Udah makan belum? Awas lo ntar sakit kalau telat makan’


Ya ampuunnn, kenapa sih selalu ada pertanyaan itu, saya paling nggak nyaman kalau ditanyain sudah makan atau belum?
Udah tau’ saya kurus emang sering nggak makan teratur, tapi ingat ya? Kalau saya laper pasti saya makan kok, saya udah gede nggak perlu diingetin kalau mau makan, saya juga bukan balita lagi kalau makan harus dipaksa- paksa dan minta disupain.


Dan kalau mau makan juga butuh duit kan? Iya kalau saya sedang ada duit, saya akan segera beli makan kalau laper, kalau lagi akhir bulan saya harus mulai makan sehari sekali sudah alhamdulilah, apalagi sekarang lagi liburan sekolah udah nggak ngajar, nggak dapet honor .


Terus kalau saya mau jawab”belum makan” terus situ mau jajanin saya gitu hoho #wooO matrei


Bukan,


maksud saya baik kok, saya nggak mau aja tertekan dengan pertanyaan-pertanyaan itu… Huuuffhmmm… Sms nya yang agak logis dan bikin semangat dong,


yaaa maaf mungkin hanya beberapa saja wanita yang memiliki pandangan seperti ini, termasuk saya…heheh


Tapi saya yakin masih banyak wanita yang suka dan bahagia ketika di-sms-in dan diperhatikan dengan pertanyaan- pertanyaan tadi . Kalau mau, ya cari aja wanita yang seperti itu bukan saya… 
Senyum 2 jari ala abrahm jahm