Aku tak tahu apa yang selalu menjadi inspirasinya…
Sering sekali seorang pria yang sedang dilanda jatuh cinta kepada seorang
wanita dan melakukan suatu hal yang
seringkali berlebihan
(wanita juga', tapi InsyaAllah bukan saya)hahha...
"iya sebagai bukti cintanya"
Ok.. terkadang kita sebagai wanita pasti butuh perhatian dari seorang
laki-laki,
Tapi butuh bukan berarti lemah kan?
oo..!
Walaupun pada dasarnya wanita lebih lemah dibandingkan laki-laki, tapi jangan
sampai kita terkesan lemah dan selalu bergantung kepada laki-laki, meskipun
lelaki itu orang yang kita sayangi
Hmmm, prinsip yang harus benar- benar tertanam biar nggak terlalu diremehkan,
mungkin alasan saya adalah karena dikeluarga saya hanya ada seorang anak
laki-laki yang seharusnya diandalkan, tapi belum bisa diandalkan,
karena menurut saya kakak laki-laki satu-satunya adalah anak emas, jadi
kesannya dia terlalu disayang sehingga bapak ibu jarang berlaku kasar/ keras
kapadanya.
Dan saya sebagai anak perempuan yang tangguh dan kuat, terkadang menggantikan
posisi kakak laki- laki saya #sombong banget jan
Hmmm, sebenarnya itu tidak adil, tapi harus di sadari kalau memang kasih sayang
orang tua yang memiliki anak lebih dari satu, ya memang harus terbagi,
mau nggak mau pasti ada yang merasa kekurangan kasih sayang
meskipun orangtua sudah berusaha untuk adil.
“ya seperti saya ini,
tapi setelah beranjak dewasa saya semakin sadar
bahwa saya“ harus bisa memposisikan diri sebagai adik perempuan yang hanya
memiliki satu kakak laki-laki , dan memposisikan sebagai kakak perempuan untuk
seorang adik .
bahkan saya jarang sekali meminta bantuan kakak laki- laki ketika kesulitan ,
saya lebih banyak berusaha mengerjakannya sendiri, seolah ingin bersikap
kebapak- bapakan gitu "haha"
saya lebih suka meminta bantuan teman.
jujur, belum merasakan kalau saya memiliki kakak laki-laki.
Ok, dia ganteng, baik, dia sangat manut sama orangtua meskipun manut hanya ingin
membuat orangtua bahagia,
tapi tidak jarang dia mengecewakan orangtua…
tapi tetap saja orangtua bersikap eman.
Apalagi ketika saya ditelfon, yang ditanyain ibu bapak adalah kakak saya,
"lah, kadang – kadang saya agak malas untuk menelfon rumah kalau tidak
mendesak, atau orangtua yang menelfon lebih dahulu, "hehe
jadi teringat sewaktu SMP dulu,
kita adalah kakak beradik yang bersekolah disatu atap, SMPN 1 TB.
"Tau nggak?
teman- teman dia (kakakku) baru tahu kalau kakak saya punya seorang adik, yaitu
saya yang juga satu sekolahan dengannya,
memang sih, kita jarang berkomunikasi langsung ketika disekolah,
jadi,teman saya dan teman kakak saya tidak tahu kalau sebenarnya kita kakak
beradik,
secara, dari muka saja nggak mirip.
Kata sebagian teman,
kakak saya ganteng, tapi saya tidak begitu cantik, hahha
tapi manis kan? ?(iya)
Terus saya ingat lagi, dulu sewaktu SMP , kita berdua sering sekali berantem
dirumah tepatnya sebelum saya mempunyai seorang adik perempuan,
karena saya punya adik dan mau mengakui kalau itu adik saya ketika saya SMP
kelas 2 ..
Iya dulu saya benci ketika mengetahui ibu saya hamil,
saya sempat menangis, marah sama ibu ketika tidak sengaja menemukan alat tes
kehamilan
di atas lemari, (nggak jadi anak ragiel deh)
Saya memang usil, suka penasaran kalau ada barang yang aneh sedikit dirumah,
langsung diselidiki layaknya seorang detective,
karena saya dan kakakku suka sekali nonton film detektif Conan, hohooh
Waktu itu adalah tiada hari tanpa berantem, selalu ada saja korban dari ulah
kita!
pernah waktu itu saya menangis, benar- benar menangis kesakitan karena
ditendang sekuat kuatnya oleh kakakku gara- gara rebutan remote TV,
maklumlahlah kita kan berasal dari keluarga yang pas- pasan jadi dirumah hanya
ada satu TV ,
dan tidak jarang kita selalu rebutan dan berujung parang yang lebih tragis dari
perang dunia ke II,
Kakakku suka kartun Dragon ball, Detective conan, Sepakbola.
Sedangkan saya suka Doraemon, Sinchan, dan acara yang cewek-cewek gitu lah.
secara, kan saya cewek.
huffthh, saya menangis sekuat tenaga sampai salah seorang tetangga datang
kerumah #sangking,
dan akhirnya remot TV dibanting oleh bapak,
saya menangis dan kakak saya entah pergi kemana,
yang pasti sampai larut malam tidak pulang.
haddduhhh, jadi kepengen cerita kisah saya dan kakak saya , lagi ya?
Nah dulu kita berdua sering sekali kalau lagi ngambek ngumpet di belakang kursi
yang bentuknya L,
yang di sikunya terdapat sedikit celah, cukuplah untuk mengumpatkan badan
kita, dengan posisi duduk atau tidur menekuk.
Ceritanya, saya diajak oleh bapak dan ibu kerumah saudara,
sebelumnya kakak saya ngambek karna ingin dibelikan sesuatu
tapi orang tua belum membelikannya,
setelah kita pulang dari rumah saudara, kita panic,
kok, kakak saya hilang,
nggak ada dirumah, sudah dicari kesemua ruangan, tetangga sebelah, pasar,
dan lapangan meskipun sudah malam, lapangan di desa saya suka banyak anak-anak
nongkrong,
siapa tau kakak saya ikut-ikutan. Tapi tidak ada.
Setelah lelah mencari dan kakak saya belum ditemukan,
akhirnya bapak duduk di kursi sofa berbentuk L tersebut untuk istirahat sejenak
dan tidak sengaja mendengar hembusan nafas,
bapak mengira mungkin itu kucing atau ular,
setelah ditengok ternyata adalah kakakku yang sedang tidur di belakang sofa
tersebut dengan kakii yang menekuk.
Ya Ampuun.. mujarap deh,
akhirnya dipagi hari kakakku langsung dibelikan apa itu yang menjadi
keinginannya,
Wah, dan betapa lugunya saya waktu itu,
saya mengikuti cara kakakku ketika meminta sesuatu tapi belum dituruti.
Sayangnya ketika melakukan hal yang sama,
hasilnya gagal, malah dimarah- marah sama ibu habis- habisan, hahha
Terus, sewaktu SMA/MAN, saya menjadi anak perempuan yang sedikit berbakti
dirumah, #ngeek
karena dirumah hanya ada saya dan adik ,
kakak saya melanjutkan kuliah dijogja, kedua kakak perempuan di jawa lebih dulu
jadi saya hanya mempunyai sedikit kenangan bersama kedua kakak perempuan saya.
Nah, sewaktu saya
sekolah di MAN, saya harus pintar-pintar memanage waktu
karena malamnya saya harus ke pondok untuk ngajar TPA dan malamnya lagi saya
mengaji,
dan siangnya pulang sekolah jam 4, itupun karena saya pakai kendaraan pribadi,
kalau naik angkot akan lebih lama lagi, bisa maghrib sampai rumah.
Sering waktu itu sepulang sekolah saya harus bantu-bantu orangtua, ketika bapak
ibu kesawah saya harus momong adik , nyuapin makan, bikinin susu, mandiin sore
dan nemenin mainan
saya sering membuat adik saya menangis karena kesal sudah capek,
harus momong dan adik saya nakalnya minta ampun. Hhuuuuh tapi lucuu
Terus, disamping momong ?
Saya sering banget harus bantuin bapak kesawah
membantu mencari rumput (red:ngarit) untuk sapi-sapi ternak,
dan kalau sawah lagi musim panen saya juga sering bantu ngangkutin hasil
panennya sampai kerumah,
Jatuh di turunan dengan dua karung padi yang baru dipanen pernah saya rasakan. Rasanya waktu itu adalah antara malu dan prihatin sama bapak,
bayangkan coba, sewaktu SMA hanya sesekali saya bisa bermain bersama
teman-teman,
bahkan ketika ingin bermain selalu dilarang atau pulangnya dimarah- marah dan
disindir-sindir sama ibu, dan dasarnya saya tidak tega kalau saya main
sementara meninggalkan orangtua banting tulang nggak ada yang bantuin, #anak
yang berbakti
Tapi saya tidak pernah mengeluh, malu, gengsi, hanya suka ngeluh kecapean kalau
sepulang sekolah, dan sering ngantuk dikelas.
Dan lagi sebagai anak perempuan,
saya harus bisa memasak kalau memasak dan rasanya tidak enak orangtua tidak
segan memarahi saya, waktu itu saya sungguh merasa kesal. #huuft
Pernah suatu ketika,
saya mengirimkan pesan kepada ketiga kakak saya yang sedang di jawa.
Ketiganya saya kirimi sebuah pesan yang isinya :
”kalian tuu enak jauh sama orang tua nggak pernah ngerasain dimarah-marahin
sama orangtua, salah atau benar yang kalian lakukan orang tua nggak ada yang
tau, udah gitu kalian selalu dikirimin jatah bulanan yang menurut saya itu
banyak, kalian nggak pernah bantuin orangtua, kalian nggak pernah
ngerasain ngangkutin rumput dan padi, kalian enak. Aku disini menderita tau’.
Gila’saya lo itu saking kesal dan irinya.
Intinya saya iri sama mereka dan saya juga ingin pergi jauh seperti mereka.
Pengen jadi anak yang dirindukan sama orangtua. #childish banget
Dan saya niatkan setelah lulus MAN saya pengen kuliah dijawa atau mondok di
jawa,
kalau nggak boleh, saya akan mutung !itu janji akibat kekesalan saya, heheh
Saya menjadi langganan tukang antre di bank BCA dan BRI untuk ketiga kakak
saya,
sering, sewaktu pulang sekolah atau brangkat sekolah saya harus ke ATM atau ngantre
di bank dulu, mentransfer uang untuk anak- anak ibu yang dirindukan dan
disayang.
Laler Ijo..
Saya dengan PD waktu itu berangkat ngaji,
pakai motor milik bapak saya yang umurnya sudah sangat tua, hampir setengah
abad lah, wkwkw
teman saya menyabutnya “laler ijo”
karena warnanya ijo merk Astrea, dan suaranya itu ya mirip laler ijo gitu
deh,…#nguiiiing-nguiiiing, emang pesawat terbang?
nah berawal dari situ juga saya mulai kuat, temen-temen di rumah suka bilang
saya wonder women, #maksute?
seringkali saya diajak temen nonton, belanja, kencan tapi saya menolak dengan
alasan bantu ortu, begitulah kira-kira.Intinya berawal dari
situ saya semakin kuat jadi seorang cewek,
jarang mewek kalau bukan karena ibu yang suka marah-marah,
dan saya melawan dan setelah itu rasanya menyesal seumur hidup
sudah membantah sama ortu.. maafkan saya ibu ..hikz..kangennn
Sudah nggak ada lagi cowok yang saya sukai ( bukan berarti saya suka cewek lo),
tapi kalau cowok yang suka sama saya, ngggak sedikit # PD,
sampai saya tolak-tolak karena memang saya nggak mau pacaran dulu,
lagian kalau saya juga nggak suka ngapain dipaksa-paksa.
Takut e kalau saya ketahuan pacaran,
langsung digorok sama bapak dan disuruh nikahsama ibu.
Bayangin saja, tanpa pengawasan ibu yang superketat, saya nggak akan sekuat dan
sevirgin ini jadi cewek.
Boleh sedikit membandingkan dengan tetangga saya yang sekaligus sepupu saya,
nah sekarang sudah nggendongin anak sebelum waktunya,
boyong sana- sini nggak jelas,
karena menikah dulu eh maksudnya itu dulu baru menikah #nauzdubillah,
itu terjadi karena kurangnya pengawasan ortu kali ya?
Padahal dulu saya akrab banget sama dia, dia cantik, lebih pinter dari saya,
cowok-cowok nggak ada yang nolak jadi pacarnya waktu itu…
tapi maaf semua itu nggak ada artinya kan??
Lanjut yang tadi,
Itupun hanya temen-temen, kakak di pondok, dan tetangga rumah, yang naksir
saya,
hah males banget…#madesu = masa depan suram
Saking cueknya, saya jarang dandan loo...
biarin geh, ini saya yang alami tanpa dipoles-poles,
ibu juga sering menguatkan saya soal penampilan yang penting rapi bersih,
nggak perlu pakek bedak yang sehari bisa jadi putih mending item tapi bersih rapopo.
#kuatkuatkuat
Dan Saya malu sendiri kalau dandan cantik tapi orangtua kita dirumah, susah
payah.
My heaven = My home
Hah saya jadi sangat merindukan rumah, pelataran luas, jalan depan rumah becek
nggak ada ojek hehe,
bentangan padi nan hijau disawah, rindu jagain burung disawah, jadi
orang-orangan di sawah, rindu manjat pohon kelapa,
nyolongin buah rambutan dan jambu merah di sawah tempat pakde khosim,
panen kangkung di rawa, mandi di kali dan air mancur buatan bapak dan warga.
dan belum lama jadi tukang kebun karet,
meski belum bisa nderes tapi saya sering mulung karet yang baunya euuyy…
sama bangkai saja masih mending bangkai tau’,
Tapi duitnya hohoho
Pagi jam 05.00 bapak sudah kekebun karet dan jam 07.00 saya dan ibu menyusul
kalau saya tidak sekolah, ngirim sarapan dan setelah itu bantu mencari rumput.
Yang paling saya rindukan lagi adalah tiduran diatas genteng rumah, menikmati
buah rambutan diatas genteng, secara pohon rambutannya nindihin genteng,
jadi kalau sudah diatas genteng PW deh, kalau lagi musim rambutan.
Sampai pernah bawa buku pelajaran buat belajar, bawain Al-qur’an buat hafalan,
dan bawa piring dan nasinya buat dimakan diatas.
Habis itu bapak marah- marah gara—gara genteng dapur ada yang bocor.
Oiyaa..bapak saya juga
super, hard worker tapi sayang anaknya nggak ada yang sekuat bapak,
saya hampir mirip bapak, tapi bedanya saya kan cewek jadi sekuat-kuatnya cewek
tetep aja di nomor duakan, dan jarang diandalkan. #woo sombong ik
Bapak punya banyak sapi, kira – kira ada 5 ekor sapi,
jadi saya juga sering bantu mandiin sapi pakai selang,
kasih minum pakai dedak yang dicampur air dan garam,
dan saya pernah terguling di bak tempat makan sapi yang banyak rumput dan
kotorannya,
bukan terguling tapi digulingkan sapi bapak yang paling besar dan tua,
kita sering nyebutnya Babon, memang benar- benar besar dan tinggi,
tanduknya pernah menggulingkan saya ketika sedang memberikannya makan,
dan akhirnya bibir saya sempat sedikit robek dan berdarah, untung nggak papa.
Tidak jarang juga saya bantuin bapak cari rumput di rawa-rawa, dan di pinggir-
pinggir sawah,
memang tidak seberapa, tapi saya pernah mencari rumput bersama ibu sampai dapat
3 karung besar gara-gara bapak sakit, jadi kita yang harus mencari rumput untuk
sapi- sapi itu.
Saya sering bilang sama
bapak.
bapak sudah sepuh, harusnya sapinya dikurangi saja, dijual atau digadaikan biar
nggak susah ngurusinnya,
tapi bapak menjawab sayang sama sapinya,
bapak nggak ada kerjaan sampingan selain disawah nanti,
dan kalau buru –buru dijual nanti repot sewaktu – waktu kalian pas lanjut
sekolah dan mendadak butuh banyak uang mau jual apalagi,
kebun dan sawah itu tidak boleh dijual, kata bapak.
Ya Allah saya sempat terenyuh oleh perkataan bapak tadi,
dan sempat berfikir saya tidak usah lanjut sekolah saja ya?
kasihan bapak dan ibu masih harus banting tulang padahal umurnya sudah sepuh
dan sudah seharusnya pensiun, menikmati secangkir kopi atau teh sambil menimang
cucu-cucunya. Tapi??
malah Allah masih
nitipin satu anak lagi yang sekarang masih duduk dikels 2 SD, # artinya Allah
percaya sama orangtua saya,
Ya Allah saya ingin segera lulus, setelah itu kerja, punya suami (yang
kuat kayak bapak),
bisa membiayai adik saya dan kalau ada rizki, bisa lanjut kuliah lagi ..
maaf ya? saya sambil nangis nulisnya…
Dan belum selesai
tanggung jawab orangtua saya,
kakakku juga masih saja betah kuliah, belum lulus-lulus padahal saya sering
mendesak agar segera lulus, biar beban orangtua berkurang.
Belum satu lagi kakak saya yang perempuan hidupnya masih butuh bantuan orangtua
meskipun sudah menikah dan sudah punya usaha sendiri, tapi orangtua masih
memikirkan dan merasa bertanggung jawab.
Saya jadi sedikit menyesal ketika saya dulu dipondok milik paman saya, adiknya
bapak.
Saya diberikan amanah untuk memegang sebuah PAUD yang baru dirintis, saya bisa
langsung jadi guru honorer, kuliah dimetro, dan menikah dan ngurusin pondok,
tapi saya ngeyel untuk lanjut kuliah..
Ya Allah sedihnya, tapi saya juga belum siap kalau seperti itu jalan saya.Waktu
itu saya hanya bocah dan masih ingusan,
bapak juga tidak setuju kalau saya dirumah saja dan ujung-ujungnya menikah,
bapak pengen saya berhasil dengan cara saya sendiri bukan menopang di kehidupan
orang lain.
Bapak ku luarbiasa …ibuku juga sangat luarbiasa , aku sayang kalian
sewaktu masih dirumah, sayalah yang paling diandalkan ketika ketiga kakak saya
pergi meninggalkan kami demi cita-cita dan cintanya. Saya ingat bahwa masa-
masa itu mengajarkanku untuk kuat, bukan sekedar menjadi women tapi wonder
women dikeluargaku maupun dipondok kecilku.
Karena dipondok kecilku
santrinya adalah anak desa, sama seperti saya, awam, lugu, tapi
alhamdulillahnya saya dikasih lebih dari mereka, sekolahnya agak jauhan lah,
jadi sedikit ada pengalaman, sehingga tidak jarang saya juga diandalkan,
dan saya rasa hanya beberapa santri saja yang peduli dengan keadaan pondok.
Rindu kalian mamba’ul ‘ulum,
Tentang kakakku tadi,
tapi lama- lama saya berusaha menghilangkan rasa cemburu antar suadara kandung,
saya mau membuktikan sebagai anak perempuan yang paling membanggakan. Karena
bisa jadi wonder women dan peduli serta mengerti sesama saudaranya. #cieeee
Maaf ya mas Jar, peace deh
sekarang saya mulai mengakui kalau kamu kakak lak-laki yang baik hati, apalagi
kalau mau ngasih jatah bulanan ke saya lebih banyak….hahaha
Ok kembali kepermasalahan “berlebihan/lebay’tadi
Sering nggak kita sebagai cewek, kalau lagi ditaksir sama seorang cowok,
PDKT dan berlanjut dengan sms-an sering sekali bertanya :
“lagi ngapain?
“Sudah makan belom?”
heloOOo, dulu ketika saya masih ABG labil, wuuwh.. suenengnya bukan main kalau
di smsin dengan pertanyaan diatas,
entah itu bentuk kepedulian dia atau bentuk perhatian dia, yang pasti kayak
gitu lah sms nya.
saat ini
“tapi sayangnya saya mau Tanya sama diri saya sendiri dulu, saya masih normal
nggak sih?
"lah,“Kok nanyanya gitu?
Iya ..habisnya, beberapa cowok yang coba mendekati saya berawal dengan smsan,
pasti ngasih perhatian tu..gayanya sok peduli dengan hidup saya, gayanya
berusaha jadi kebapak- bapakan lagi..hohoho, dan saya tidak tertarik, atau malah
tidak bahagia, sedih
“Lagi ngapain?
“Emang kalau lagi ngapa-ngapain kamu mau bantu gitu?
“Terus yang paling nyebelin kalau ditanya
“Udah makan belum? Awas lo ntar sakit kalau telat makan’
Ya ampuunnn, kenapa sih selalu ada pertanyaan itu, saya paling nggak nyaman
kalau ditanyain sudah makan atau belum?
Udah tau’ saya kurus emang sering nggak makan teratur,
tapi ingat ya? Kalau saya laper pasti saya makan kok,
saya udah gede nggak perlu diingetin kalau mau makan,
saya juga bukan balita lagi kalau makan harus dipaksa- paksa dan minta
disupain.
Dan kalau mau makan juga butuh duit kan?
Iya kalau saya sedang ada duit,
saya akan segera beli makan kalau laper,
kalau lagi akhir bulan saya harus mulai makan sehari sekali sudah alhamdulilah,
apalagi sekarang lagi liburan sekolah udah nggak ngajar, nggak dapet honor .
Terus kalau saya mau jawab”belum makan” terus situ mau jajanin saya gitu hoho
#wooO matrei
Bukan,
maksud saya baik
kok, saya nggak mau aja tertekan dengan pertanyaan-pertanyaan itu…
Huuuffhmmm…
Sms nya yang agak logis dan bikin semangat dong,
yaaa maaf mungkin hanya beberapa saja wanita yang memiliki pandangan seperti
ini, termasuk saya…heheh
Tapi saya yakin masih banyak wanita yang suka
dan bahagia ketika di-sms-in dan diperhatikan dengan pertanyaan- pertanyaan
tadi . Kalau mau, ya cari aja wanita yang seperti itu bukan saya…
Senyum 2 jari ala abrahm jahm