Malam Itu
Greeekk….gredek gredek reeekkkk..
Terdengar jelas suara gaduh pintu garasi kos
ku, suara yang cukup mengganggu peristirahatan seseorang disaat sedang terlelap
tidur,
suaranya benar – benar bringsik, pintu
berwarna silver terbuat dari aluminium dengan design berlipat – lipat itu terdengar jelas ditelingaku dan semua penghuni kos yang kami huni sejak awal
bulan September lalu.
Setiap malam, pukul 21.30 atau lebih, garasi
multifungsi sebagai parkir motor, sepeda ontel, sebagai ruang kerja salah satu
penghuni kos dan terkadang menjadi ruang tamu
mb noni, salah satu penghuni kos
yang sudah berkeluarga dan telah memiliki seorang anak laki – laki berumur 3
tahun,
seperti perkakas mesin jahit , mesin cuci,
mainan zaki anak laki- laki mereka, semuanya
berserakan tak teratur dipojok
dan disisi – sisi tembok layaknya gudang tempat penyimpanan barang – barang
bekas, dan tak jarang pakaian yang belum kering
penghuni kos tersampir, di gantungkan
berjajar di ruangan garasi itu.
Suara yang benar – benar memecahkan
konsentrasi terdengar rutin ketika mb ning yang sering ku sapa mb ningrat pulang dari tugasnya sebagai mahasiswi yang
sedang menjalani KKN alternative di daerah Wirobrajan. Hampir setiap hari dia
melakoni kuliah kerja nyata itu di mulai keberangkatannya pukul 16.00 hingga
pukul 21.30 bahkan lebih, dan pernah sesekali dia harus menginap dikos salah
satu temannya bila pulang terlalu malam.
Rumah kos kami hanya dihuni 5 orang mahasiswi
UAD dengan beda jurusan ,dan satu keluarga mb noni tinggal dilantai 2 tepat
diatas garasi .
Aku
,mb miftha, mb ning ,mb nur dan adiknya, tini. Mungkin bagi ku mb mifta yang
sering kami sapa mb mitul dan mb ning adalah teman dekat sejak kami masih
tinggal dikos lama, aku bisa tinggal di kos baru ini pun atas bantuan mereka,
bahkan mereka yang mengurusi nego costing
dan Dp kosku kepada pemilik kos,
tidak hanya itu saja kebaikan mereka yang telah di berikan kepadaku, mereka
pula yang bersedia membantuku untuk dititipi sebuah lemari baju ketika kami
akan pindahan dari kos lama yang sering kami sebut kos mewah. Meskipun jarak kos lama tidak terlalu jauh dari kos
yang baru , kami harus menyewa mobil pick up untuk mengantarkan barang –
barang yang tidak sedikit yang harus kami pindahkan.
Masing – masing barang yang ada dikamar,
diangkut seketika dan hanya beberapa saja yang ditinggalkan, karena uang kos
yang telah kami bayarkan belum sampai pada batas tanggal yang telah ditentukan,
jadi kami memutuskan sementara tinggal dikos lama terlebih dahulu hingga masa
sewanya habis. Belum sampai masa sewa habis pun kami sudah meninggalkan kos
mewah dengan rasa hormat dan senang hati.
“Libur Telah Tiba, Nggak Horre- Nggak Horree”
Libur
panjang serta libur puasa telah tiba, satu
persatu dari penghuni kos mewah, mudik ke kampung halamannya masing – masing
,tapi sebelum pulang kampung, dan sebelum meninggalkan kosan mewah serta
kenangan – kenangan yang ada didalamnya ,
hampir semua penghuni kos mempunyai suatu
ekspedisi dan kekompakan yang sama yaitu pindah kos, dari 17 orang penghuni kos
hanya 4 saja yang tetap bertahan disana.
semuanya pun meng- iyakan untuk pindah dengan alasan yang sama dan terprovokatori dan
memang alasan kekurangnyamanan kami
dengan peraturan- peraturan bu kos.
4
penghuni kos yang masih menetap disana karena alasan tertentu.
Semuanya
sibuk mencari kosan baru sebelum kami mudik kekampung halaman.
Sementara ada yang sibuk mencari kosan, dan
yang sudah dapat kosan sibuk dengan pindahan, ada yang sibuk dengan ujian ulang
, ada yang sibuk beli tiket mudik, dan kami sibuk masing – masing.
Bahkan,
waktu itu hanya ada aku sendiri yang belum selesai ujian karena jadwalku memang
selalu padat di hari terakhir, sedangkan yang lainnya sudah santai memikirkan
yang lain, aku jadi menggalau tak jelas, emosi tak terkontrol, sedih , pengen
cepet- cepet mudik dan membingungkan kayak orang kebakaran jenggot sampai
akhirnya aku melewati hari terakhir ujian dengan kegalauan, masyaAllah.
Sementara mb mitul dan sebagian penghuni kos
Mewah sudah pada mudik, di kamar atas hanya ada aku ,mb ning, mb ninik, mb
siska, mb chiabi, mereka pun sibuk dengan acaranya masing – masing.
Hinggan akhirnya hari pertama, tangggal 1 Ramadhan pun tiba ,
aku belum juga memutuskan akan mudik dalam
waktu dekat, karena ada kepanitiaan ospek yang belum diselesaikan, dan masih
ada sesuatu yang mengganjal di hati, aku akan mudik ketika semua urusanku sudah
clear,dengan begitu aku akan merasa tenang di kampung halaman sampai lebaran
bersama keluarga yang sangat amat aku rindukan.
Akhirnya urusan kampus selesai, aku
masih belum ingin pulang , malah semakin
ingin merasakan ramadhan jauh dari orang tua, dan berencana mudik seminggu
sebelum lebaran, dalam benakku
“malez je terlalu lama liburan dirumah, bosen “gak ada kerjaan, dan
aku akan menjadi seorang pengangguran dan pasti ada orang yang akan menertwakan
ketidakberartianku,”suudzoon “astaghfirullah”.
Beberapa kali orang tua ku menelpon dan
menyarankan ku untuk segera mudik, jika urusan kuliah sudah selesai. Ibuku yang
ku panggil ma’e dan Ayahku, pa’e dan Una adikku tidak ada yang membantu,”aahhh
aku semakin malas untuk mudik “..malah
berfikiran ingin bantu-bantu mb Novi, kakak perempuanku yang tinggal di
magelang berjualan dan buka warung kecil- kecilan gitu…..
Ketika ditelfon dan kuceritakan kepada ma’e
dan beliau semakin tidak setuju ‘dengan keputusanku ,
EDSA, You Are My Ever Family
Ditambah mb nisa, teman sekaligus kakak
tingkat kuliah dan di EDSA mengajakku untuk mudik bersama segera, serta Sita,
cucu tetanggaku akan ikut bareng mudik bersama kami.
akhirnya aku dan mb nisa memutuskan untuk
segera mudik, tapi kami harus menunda mudik kami karena anggota EDSA yang sudah
menjadi bagian dari keluargaku mengadakan buka bersama dirumah mb vita.
Sebelum hari itu pula , aku ,mb nisa, mb
melati , alin melang- lang buana keliling jogja , malioboro , al-fath dan toko-
toko baju untuk kami beli sebagai oleh – oleh dan baju lebaran.
Seharian
kami menghabiskan waktu dengan mengelilingi malioboro , sampai- sampai
mb melati merelakan menunda kepulangannya juga karena ingin shopping bersama
kami. Sementara alin memilih untuk mengikuti bedah buku, dan hanya mengantarkan
kami ke shopping center, dan setelah maghrib dy akan menjemput kami kembali.
Ramai dan padat suasana pasar Beringharjo dan
Malioboro menjelang lebaran, dengan para pembeli serta penjual pakaian, oleh-
oleh khas jogja ramai sekali dikunjungi …dari kios batik, hingga makanan
tradisonal dijual di pasar beringharjo yang merupakan sentralnya belanja murah
yogkayarta.
Aaaah syukur Alhamdulillah dapat juga barang
– barang untuk dijadikan buah tangan,
“Yaaaa..masih di minggu pertama ramadhan, sebelum kami
meninggalkan jogja.
Buka bersama sungguh nikmatnya bersama
keluarga EDSA bahagia, Aku, mb nisa, alin, mz faisal, mb fevri, mb fatma, mz
aflah, mb vita, mz anjar, hani, dan siapa lagi aku lupa J hehe
Memasak bersama, buka bersama, sholat maghrib dan tarawih
berjamaah yang diimami oleh mz aflah…
Hikz.. rindunya kalau teringat waktu – waktu kebersamaan
kami, aku rindu kalian kakaks Lsekarang
semuanya sudah berbeda karena kita sudah beda “dunia”.. hufft tapi tetap selalu
ingin tahu kabar kalian.