Selasa, 29 Oktober 2013

Semangat Action Berbagi di Panti Annur, Berbah Sleman

ALIF, Alhamdulillah It's Friday means that we have big action for @jumatberbagi,

Jumat berbagi pada minggu ini telah dilaksanakan di Panti asuhan Annur yang beralamatkan di Berbah Sleman. Berbeda dari action berbagi sebelumnya yang biasanya turun ke jalan untuk berbagi nasi kepada orang-orang yang ada dijalanan (read: peminta-minta), kali ini Sahabat Berbagi berbagi nasi sekaligus berbagi semangat untuk adik-adik panti Asuhan Annur di Berbah Sleman.

Jarak yang lumayan jauh dari  basecamp kami yang berada di Umbul Harjo Yogyakarta, namun tidak menyurutkan langkah dan semangat  untuk istiqomah berbagi setiap sebulan sekali, meski berbagi tidak harus menunggu sebulan sekali atau seminggu sekali. 

Kurang lebih pukul 16.30 WIB, kami sampai di lokasi disambut oleh dua orang ibu Panti yang menjadi pengurus panti tersebut karena panti Annur merupakan panti putri Aisyiyah, jadi semua yang tinggal di panti tersebut juga perempuan berjumlah 15 di tambah 4 orang pengurus panti. 

Seteleh ketua jumat berbagi, Eko subekti menyampaikan maksud dan tujuan  kami datang ke panti tersebut selanjutnya kami bermain bersama anak-anak panti yang sebagian besar dari mereka sudah duduk di SMK, dan sebagian lainnya masih SD dan SMP, kami mengajak mereka untuk menjadi peserta Cerdas Cermat Agama yang telah kami persiapkan sebelumnya, 

dan wow, ternyata mereka sangat antusias mengikuti acara yang kami buat, meski beberapa masih malu-malu untuk menjawab pertanyaan. 

Lomba ini terdiri dari 3 regu yaitu regu A bernama Octopus, Regu B bernama Nur, dan regu C bernama Sapi, dan masing- masing dari kelompok tersebut memiliki ketua regu.

Setiap perlombaan pasti ada yang menang dan ada yang kalah, tak akan ada pemenang jika tidak ada yang kalah, dan waktu itu regu B menjadi regu yang belum berhasil melanjutkan ke babak final, dan sudah jelas Regu A dan C menjadi pemenang Juara 1 dan 2.

Begitu bahagianya mereka ketika berhasil menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang kakak-kakak berbagi berikan, dan jelas tergambar wajah-wajah kebahagaiaan lewat keceriaan mereka. 

Berbagi kali ini tidak hanya berbagi nasi tapi juga berbagi semangat dan keceriaan lewat @jumatberbagi, semoga next agenda ada kejutan- kejutan berbagi di @jumatberbagi, so guys jangan lewatkan :)

Waktu sudah menunjukan pukul 17.30 dan kami bersiap-siap untuk menunaikan sholat maghrib berjamaah, setelah sholat berjamaah di masjid yang kebetulan panti Annur memiliki masjid yang berada di halaman panti tersebut, selanjutnya kami berkumpul kembali ke dalam panti untuk melanjutkan acara yaitu makan bersama adik-adik panti Annur. Alhamdulillah setelah semuanya selesai acara ditutup dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh salah seorang adik panti, diantara doa-doa yang sempat dipanjatkan :

Semoga urusan diperlancar, semoga skripsi dipermudah, rizki ditambah, jodoh didekatkan dan keselamatan bagi semua, masing-masing dari kami sambil mengamini, semoga doa-doa tersebut semua terkabul. 

Amin- Amin ya Robbal'alamiin. 

Alangkah indah orang bersedekah, dekat dengan Allah dekat dengan surga :)




Sampai jumpa di action berbagi selanjutnya, semoga semakin banyak orang yang berbagi semakin banyak orang yang tertolong dan semakin banyak penghuni surga, amiin 

@jumatberbagi 











Belajar Mencintai Anak-Anak melalui Pendampingan PA Al-Falah

Belajar itu adalah sebuah proses, dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang sudah tahu menjadi tahu banget dan akhirnya menjadi faham. Belajar bagi saya tidak hanya cukup sebatas diruangan kelas, sekolah, kuliah atau sering disebut dengan formal education, tapi belajar juga bisa dimana saja, lewat apa saja dan salah satunya adalah belajar lewat kehidupan, yang bukan melulu membaca buku, atau menghitung angka- angka. 

"Siapa yang nggak suka sama anak-anak, mungkin dulunya lahir langsung segede' itu"

Seketika setelah membaca timeline seorang teman di twitter saya langsung berfikir dan merenung sejenak

iya , yaaa? 

Selama ini saya jarang sekali berinteraksi dengan anak-anak karena terlalu fokus di dunia kampus dan bertemu dengan orang-orang dewasa, berfikir dewasa yang terkadang sok kritis, realistis, namun terkadang tidak apa adanya, sehingga saya sempat melupakan bahwa nantinya saya akan punya anak, menjadi seorang Ibu untuk anak- anak saya, jadi tidak ada alasan untuk tidak mencintai mereka dan menganggap mereka seperti anak sendiri.


Namun, saat ini alhamdulillah saya sudah sedikit bisa menyelami dunia mereka melalui panti asuhan Al-falah yang berada di Kotagede, yang kebetulan saya dan beberapa sahabat menjadi kakak pendamping untuk anak- anak panti tersebut. Setiap dua kali dalam seminggu kami datang kepanti tersebut untuk mendampingi mereka belajar, namun tak jarang kita sering datang ke panti  hanya sekedar bermain-main dengan mereka, atau mendampingi mereka ketika ada acara diluar panti, seperti lomba dan sebagainya.  

Betapa bahagia menjadi mereka (anak-anak), mungkin saya dulu pernah merasakan kebahagiaan ketika menjadi anak-anak, tidak memikirkan beban, selalu bahagia, dan tidak memikirkan tugas-tugas seperti sekarang ini, tapi entahlah masa anak- anak hanya terlewatkan begitu saja.

Namun apakah mereka benar- benar bahagia dengan kehadiran kita ?
yang pasti mereka selalu tersenyum, tertawa, dan bercanda ketika kami berada di panti tersebut, yah meski terkadang diantara mereka ada yang berantem, itu wajar sebagai anak-anak. 

Buktinya mereka terlihat sangat bersemangat belajar, sekolah dan ngaji meskipun tanpa ada orangtua yang mendampingi, yang menemani, yang mengasihi mereka.

Walaupun kita tidak pernah tahu bagaimana perasaan dan hati mereka yang sesungguhnya, betapa rindunya mereka dengan orangtua, saudara dan keluarga, tapi mereka disitu seperti sudah saling bersaudara dan barangkali mereka memang sudah bahagia, jadi tidak perlulah kita menanyakan bagaimana yang sesungguhnya, karena hanya akan membuka luka di hati, atau akan membuat mereka bersedih hatinya.

Menurut cerita ustad Edo, pengasuh PA tersebut, mereka tinggal di panti  karena berbagai macam alasan, ada sebagian yang yatim, piatu, dhuafa, atau korban broken home keluarganya, berbagai hal melatarbelakangi mengapa mereka harus tinggal dipanti tersebut. 

Melihat keceriaan dan semangat mereka, membuat saya semakin malu ketika tidak bisa menunjukan wajah ceria atau semangat,  betapa saya tidak bersyukur sudah diberikan nikmat yang jauh lebih banyak dibandingkan mereka, jika saya tidak bisa melakukan apa-apa untuk oranglain, atau melakukan sesuatu untuk diri sendiri betapa saya membutakan mata oleh sebuah hadis 

"hum anfauhum linnaas" sebaik- baiknya manusia adalah yang memberikan manfaat untuk oranglain

Mereka mengajariku arti hidup yang sesungguhnya, mereka mengajariku tulusnya berbagi dan membantu sesama, mereka mengajariku bagaimana memahami, bagaimana mendengarkan cerita. mereka mengajariku bagaimana memberikan cinta, kasih sayang yang tulus, bukan karena sesuatu sebagai alasan aku mencintai mereka. 

Mereka adik- adikku anak-anakku, mereka hadir untuk membuat hidupku lebih berarti, dan aku sangat mencintai mereka layaknya aku mencintai diriku sendiri dan karena Allahlah yang telah memberikan cinta kepada kita semua :')

Calon Ibu :')









Senin, 28 Oktober 2013

Merekam Indah Hari Ini

Pagi ini, seperti biasanya saya bangun setelah sang mentari memancarakan sinarnya, meskipun saya sudah bangun sebelumnya untuk menunaikan kewajiban, namun tidak jarang saya tertidur kembali karena tidak ada pekerjaan, dan Alhamdulillah akhirnya saya masih diberi nikmat sakit, sakit segala- galanya #hehe lebay. 

Kalau secara fisik, saya waras dan masih kuat untuk beranjak, namun kepala sering sekali mengajak perang, tak mau berdamai dengan keadaan, begitulah rasa sakit yang tengah saya rasakan tidak bisa tergambarkan selama dua hari ini. so far saya masih bisa bernafas dan masih bisa makan meski masih terasa pahit dilidah, saya syukuri Alhamdulilah.

Siang tadi saya sempat tergeletak tak berdaya di kamar kos teman, berniat untuk belajar bersama dan mengerjakan tugas bahasa Japan di Pel-Ba Safel UNY yang sudah kami ikuti selama 3 minggu, alhasil saya bisa mengerjakan tugas dibantu oleh seorang sahabat, namun setelah itu saya pulang karena ingin sekali menggeletakkan kepala dikasur kamar kos dan terlelap untuk tidur dan segera bangun dan sembuh. 

Sesampainya dikos, saya menunaikan kewajiban sebelum akhirnya saya benar tidur terlelap dan memimpikan banyak hal yang tidak saya inginkan, dan setelah bangun karena mendengar adzan ashar saya berdoa semoga mimpi buruk tadi tidak menjadi kenyataan ya Allah. Apakah ini Nightmare, atau afternoonmare?

Bangun dengan keadaan masih seperti dialam bawah sadar, yaitu masih dalam proses mengumpulkan nyawa, kepala masih terasa pusing, hidung semakin mampet, nafas semakin sesak, tak bisa lagi menahan sakit akhirnya saya memaksakan diri untuk beranjak kekamar mandi.

Bisa ! aku pasti bisa, aku kuat untuk meneruskan perjalanan hari ini, nggak boleh skip pelatihan dan mengajar lagi, please ya Allah, 

dan alhamdulillah suggesti positif menjadi sebuah hal yang sangat penting bagi saya yang tengah merasakan kesakitan yang luarbinasa . 

Saya sampai di UNY pukul 15. 25 itu luarbiasa, terbebas dari macet dan tidak terlambat seperti biasanya dan tidak lagi harus menghafalkan "Ossokunatte Sumimasen" yang artinya "maaf saya terlambat" , dan Alhamdulillah berhasil mengikuti pelajaran dengan baik.

Mendungnya begitu anggun sore ini,  setelah sekian lama jogja tidak dihadirkan mendung dan tidak dihujani air.
Senja pun tak dapat kujumpai karena mendung tengah dinantikan di kota ini, dinginnya jogja telah begitu dirindukan bagi penghuninya hingga saya rela seandainya nanti pulang turun hujan  maka saya akan tetap nekat pulang meski harus hujan- hujanan, bukan sombong atau ingin menambahi beban sakit yang tengah saya derita, justru ini cara bersyukur saya untuk hujan yang diturunkan oleh-NYA.

Sepulangnya pelatihan, setelah sholat maghrib di masjid, setelah duduk berdua bersama seorang sahabat dibawah pohon karena menunggu teman.

Hujan belum turun, namun saya berniat langsung menuju kerumah Galih, murid les saya untuk mengajar selama 1,5 jam dari pukul 18.30 hingga pukul 20.00, Alhamdulillah berhasil saya lewati dengan semangat meski tanpa persiapan materi seperti sebelumnya.

"ketika pulang les, akhirnya yang kunantikan datang, air menghujani saya dengan sempurna karena begitu lebatnya mereka diturunkan,

Yes, I am the raining man today hehe 

hujaaaaaaaaan, alhamdulillah mandi hujaaaaan, 
tidak peduli, semua basah karena hujan yang begitu lebat, 

Sesampainya dikos saya begitu bahagia karena kamar saya tidak lagi seperti sauna, seperti malam-malam kemarin yang membuat tidur tidak nyenyak dan ditambah kepala saya mau pecah, itu rasanya? 

bersyukur saya merasakan lebih baik setelah hujan-hujanan "yeay" 
mungkin karena sugesti positif ingin segera sembuh dan karena Allah maha besar.
Hujan menjadi obat rasa sakit  dan Allahlah yang sudah membuatkan sekenario indah untuk saya hari ini :")


Alhamdulillah wasyukurilah 





Pohon Keimanan (The`way to believe-Ust. Felix siauw)


“Allah SWT menghendaki manusia mengikuti karakter pohon keimanan, akarnya menghujam ke dalam bumi, batangnya menjulang tinggi ke langit dan memberikan buah yang lezat bagi siapa saja” Surat Ibrahim 24-25.

Yah pohon keimanan,

Kita bisa belajar dari bagaimana bentuk pohon yang kokoh yang telah Allah ciptakan, seperti itulah perumpamaan keimanan kita yang seharusnya.

Bahwa iman itu harus memiliki akar yang kuat, hal ini dimaksudkan bahwa ketika seseorang memiliki iman yang kuat, godaan seperti apapun yang dilakukan oleh syetan yaitu musuh manusia, maka manusia yang memiliki akar keimanan yang kuat tidak akan tergoyahkan dengan godaan sekecil biji zaroh pun. 

Iman seseorang tersebut tidak akan terjual dengan iming- iming sejumlah harta atau uang, ataupun barang yang menjadikan kesenangan didunia namun mengancam kesengsaraan di akhirat kelak.


Sebagai perumpamaannya bisa kita lihat dari sebuah pohon apel yang ada pada gambar tersebut, pohonnya menjulang tinggi ke atas langit, akarnya yang kuat tertanam kedalam tanah atau bumi, daunnya lebat dan meneduhkan makhluk yang ada disekitarnya, buahnya lebat juga bermanfaat untuk makhluk lain.

Meskipun pohon tersebut dipotong di bagian batangnya, daunnya, ataupun diambil buahnya, maka pohon tersebut akan tetap hidup bahkan akan menghasilkan buah dan daun yang lebat lagi, karena pohon tersebut memiliki akar yang kuat dan kokoh, namun ketika akar dalam pohon tersebut dipotong atau tidak kokoh maka bagian yang lain pun akan ikut tumbang juga, tidak berbuah ataupun tidak memberikan manfaat kepada makhluk lain.

Ketika seseorang beriman kepada Allah dengan keimanan yang kokoh, maka seseorang tersebut akan memberikan manfaat kepada orang lain karena akhlaknya, kesholehannya, karena amal ibadahnya, karena Imanlah yang menjadi sentral kemana tujuan hidup akan kita bawa, jadi kuatkan iman adalah kunci menemukan tujuan hidup yang benar, Inshaa Allah 

Contoh, si A bekerja sebagai sopir angkot, ketika hari jumat dan dia harus kejar setoran maka dia rela meninggalkan sholat jumat demi kejar setoran,  seperti itulah yang diartikan sebagai iman yang tidak kokoh, dan iman si A bisa dikatakan hanya dihargai semisal 50.000 yaitu dari hasil yang dia peroleh selama meninggalkan sholat jumat, kurang lebih dua jam. 

Sebaliknya, ketika si A meninggalkan segala sesuatu yang ada di dunia karena iman dan rasa takut kepada Allah maka si A dapat dikatakan memiliki iman yang kuat, si A juga tidak menjual keimanananya dengan harga sepeserpun, karena dia percaya bahwa rizki itu asalnya dari Allah, kita wajib berikhtiar namun tidak dengan ingkar dan meninggalkan kewajiban, bahkan harus menggadaikan iman. 

Begitulah yang Allah kehendaki tentang keimanan kita, mengokohkan iman, Inshaa Allah hidupmu akan semakin mudah, tidak mengikuti yang salah, dan hidup akan menjadi lebih berkah.




Jumat, 25 Oktober 2013

Peminta-Minta

Siang ini saya tengah duduk di kursi tempat antrian servis disalah satu dealer motor. Sudah hampir dua jam saya menunggu bang jupi, sebutan motor saya yang tengah diservis. Yaah, hampir dua jam saya menunggu setia bang jupi sembari memainkan gadget yang tengah saya bawa. 

dan tahukan anda? pemandangan ironi terjadi didepan mata saya :0

Tiga orang peminta- minta telah menyambangi saya selama duduk dikursi tersebut, untuk yang pertama kali peminta/ pengemis tersebut tidak saya beri uang karena saya ragu melihat pakaian peminta tersebut masih terlihat bagus, tidak compang- camping dan tidak terlihat seperti orang yang harus dikasihani. yap, Well.. saya memang terkadang selektif ketika memberi uang kepada peminta- minta yang begitu marak di kota ini karena mereka terlihat tidak perlu dikasihani, saya pun miris melihatnya. Lalu yang kedua kalinya peminta- minta datang menghampiri saya yaitu seorang nenek tua dan renta, berpakaian compang- camping sambil menggendong "tenggok" menggunakan selendangnya yang lusuh, lalu berkata 

"paringi, bu, paring paring bu" pintanya 

yang artinya kasihani Bu, kasihani,

entahlah sebutan ibu yang ditujukan kepada saya yang tidak dikenal oleh nenek tersebut, dan karena saya seorang perempuan dan calon seorang ibu, saya pun akhirnya terenyuh dan tangan memanggil untuk mengambil beberapa uang receh yang saya punya didalam dompet dan saya berikan uang tersebut kepada nenek peminta- minta, lalu nenek menjawab 

"maturnuwun, mugi-mugi dikatahi rizkine bu, jawabnya sembari berlalu
yang artinya terimakasih, semoga ditambah rizkinya bu, 

dan saya pun mengaminkan doa nenek tersebut "amiin mbah".

Nah, dari pemandangan ironi yang singkat tersebut saya berusaha bertanya- tanya pada diri sendiri dan berfikir keras untuk mncari jawaban atas pertanyaan saya sendiri, apakah saya harus memberi kepada orang lain atas dasar kasihan atau atas dasar membantu mereka karena mereka butuh?

aaah, dua pengertian itu tampaknya saling berkaitan, dimana dia kekurangan dan membutuhkan, berarti kita kasihan, bukan?

yang pasti saya terenyuh melihat nenek tadi dan ingin memberinya, dan yang pasti saya akan memberi kepada orang yang telah merenyuhkan hati saya.

Lalu apakah saya harus mengabaikan kalimat "don't judge book from the cover" karena melihat pakaian nenek yang lusuh dan muka memelas atau bagaimana dengan peminta-minta yang mengenakan pakain bagus, tidak bermuka melas, serta tidak terlihat harus dikasihani?
tapi kita tidak tahu apakah mereka sebenarnya kekurangan atau tidak, sebenarnya butuh atau tidak? tapi kalau butuh kenapa tidak bekerja?kenapa harus meminta- minta? bukankah dia masih terlihat gagah untuk mencari nafkah?

Kita sebagai orang yang diberi amanah, dititipkan rizki lebih oleh Allah, dan mereka punya hak atas harta kita, jadi berbagilah dengan niat membantu karena Allah, serahkan kepada Allah tentang balasan atau akan digunakan untuk apa uang pemberian kita tersebut, jangan fikirkan. yang penting bersihkan hati, ikhlas berbagi, memberi tanpa pamrih semoga berkah untuk mereka,

 sekian dan terimakasih :D

Sehari menginspirasi (Surprise)

Begini ceritanya,

Hari minggu kemarin salah seorang teman saya mengajak untuk menemani  jalan-jalan #eeh apa ya? kata- kata yang bisa mewakili cara luarbiasa ini selain kata jalan-jalan?, yah intinya kita bersafari ke beberapa panti yang berada di Sleman, Yogyakarta. 

Tempatnya cukup jauh, dan untungnya Mas Arif menjemput kami menggunakan mobil jadi bersyukur bisa sambil ngobrol santai sembari mengutak-atik gadget serta bertanya-tanya kepada mas Arif 

"kemana tujuan kita sebenarnya?" *feeling stupid, tapi tetap positif*

dan mas arif masih merahasiakan tujuan kami ini akan kemana dan selalu menjawab pertanyaan kami dengan kata "surprise"

Fine, barangkali memang akan lebih baik kalau tidak deceritrakan terlebih dahulu :)

Mengalami kebingungan antara saya dan hilda selama perjalanan menuju TKP yang kebetulan hanya kami berdua yang tengah menjadi followernya mas arif dan temannya/sebagai sopir, bernama mas Abi, Alhasil berakhirlah kebingungan kami setelah sesampainya dilokasi.

Setelah sesampainya di lokasi, kami segera turun dari mobil, dan memulai sedikit perbincangan ringan,

"Nah, sudah sampai di TKP. Apa itu TKP?" tanya mas Arif sembari bergurau, tapi dengan muka serius 

"Tempat Kejadian Perkara", jawab kami serempak

lalu dia membenarkan  "bukan perkara tapi Tempat Kejadian Panti", 

"woah, iya benar!"
karena ternyata kami berada di sebuah Panti Asuhan yang bernama Al-Qohhaar (sinar melati 25) yang  beralamatkan di Ngaglik, Sleman.  Saya sempat mengambil satu jepretan gambar plang yang bertuliskan nama panti tersebut *jepreet*



Sedikit yang saya tahu Panti tersebut dihuni oleh kaum adam yang berjumlah 25, berdasarkan ceritanya yanto, salah satu penghuni panti tersebut yang kebetulan ikut juga bersama kami bersama dua temannya Yudi dan Widi.

Setelah Mas Arif mengajak ketiga penghuni Panti tersebut ikut bersama rombongan kami, kamipun masuk mobil dan siap untuk melanjutkan safari, namun masih bertanya-bertanya kemana tujuan kami yang selanjutnya?

Entahlah, kami yang duduk di jok bagian belakang berjumlah 5 orang, dan berlima dari kami juga merasakan hal yang sama yaitu belum tahu kemana tujuan kita sebenarnya, karena mas Arif juga belum memberitahukan kepada kami, kami terima saja, nasib sebagai follower *hehe*

Nah, akhirnya mobil yang sedang kami tumpangi menghentikan perjalanannya, entah karena apa ?"
kami bertanya- tanya sambil melingak-linguk ke arah samping, kedepan dan kebelakang, namun akhirnya kami berhenti juga dipinggir jalan yang terletak pas didepan rumah dengan arsitektur bangunan lama belum tahu siapa pemiliknya, diteras rumah tersebut terdapat beberapa kuri-kursi serta kayu-kayu berserakan dan didepannya lagi terdapat banner berukuran kira-kira 2 meter berbentuk vertikal bertuliskan AADS, entahlah apa maksudnya. yang pasti disini saya hanya menemani seorang sahabat dan mencoba untuk berteman dengan mereka, orang-orang baru. 

terjebak bersama mereka, saya fikir ini hal baru yang tidak akan menimbulkan kesia-siaan. 

AADS (Ada Apa Dengan Susi)


Ternyata kami sedang berkunjung disalah satu pengusaha keripik bayam yang ada di Tempel. apa motif kami berkunjung di pengusaha tersebut?

yaa, yang jelas disitu kami saling sharing menimba ilmu tentang usaha yang sedang digeluti oleh bapak Susilo yang ternyata beliau bersama keluarganya tidak hanya menjadi pengusaha keripik bayam, namun juga menawarkan beberapa barang dan jasa sebagai usaha mereka. 

menjadi pendengar setia itu asyik kawan, karena yang kita dengarkan begitu banyak ilmu yang belum saya ketahui serta mengandung berbagai kebermanfaatan. Disitu mas Arif sebagai ketua dari komunitas

senyumkita.com atau follow twitternya @senyumkita

kata hilda, sebelumnya

komunitas tersebut bergerak di bidang pendampingan dan membantu dibidang pendidikan dan logistik kepada teman- teman panti asuhan yang ada di sekitaran Yogyakarta.


dan yanto, widi, yudi adalah beberapa dari mereka yang tinggal dipanti asuhan. disitulah aksi komunitas senyum kita yang tengah memberikan pendampingan kepada teman- teman panti untuk mencari informasi tentang kewirausahaan agar mereka bisa belajar dari keberhasilan orang lain sehingga kelak mereka menjadi "orang" tanpa harus mengunderestimatekan label panti asuhan, subhanallah sungguh mulia orang- orang yang saya temui hari ini. mereka luarbiasa.

diruang tamu tersebut saya duduk disamping sahabat saya, saya berusaha menahaan rasa malu karena menyimpan ruang kebodohan, namun kami benar- benar ingin belajar dari mereka agar tidak menjadi orang yang bodoh.



yanto, Pak SBY, yudi, widi, Mas Arif, Bu Susi, Hilda :D

begitu banyak ilmu, dan kata- kata pelecut semanat diruang tersebut, begitu renyah kata- kata semangat Bu susi, yang juga sedikit pedas, namun tegas. Terimakasih untuk hari Minggu yang penuh dengan Ilmu, dengan orang- orang baru. Big thanks for Hilda. 


Setelah selesai acara sharing ilmu kewirausahaan kami di AADS, kami melanjutkan kunjungan ke panti Asuhan yang belum lama dibangun, panti tersebut bernama panti Al-jaliil yang lokasinya tidak begitu jauh dengan panti yang pertamakali kami kunjungi. di panti tersebut begitu nyaman karena alam yang menyuguhkan keindahan, disamping sawah dan kebun, kata seorang anak panti yang tinggal di panti tersebut


 "disini cocok mb, kalau buat orang yang suka suasana yang sepi dan menghafal ditempat yang sepi", katanya sambil tersenyum

dan yang pasti kami melihat-lihat panti tersebut masih butuh bantuan seperti pendampingan di bidang pendidikan dan bantuan logistik untuk hidup mereka sehari- hari. berkunjung kesana begitu kuat atmosfir untuk selalu bersemangat, mereka semangat sekolah karena kekurangan. Kekurangan mereka bukanlah hambatan, jadi jangan remehkan orang- orang yang kekurangan, karena disana banyak orang- orang hebat yang asalnya dari orang- orang yang kekuranga. wallohua'lam bishowab :')

dan acara kunjungan kami hari ini ditutup dengan makan- makan di acara walimatul ursy temannnya mas Abi, kami dengan memasang muka tembok bersama mas Arif dan anak panti lainnya ikut makan bersama, so far kami tidak tahu siapa yang menikah. terimakasih sudah mengajak kami tersesat ke jalan yang benar, dan kami pulang dengan kenyang. 


Alhamdulillah sekian dan terimakasih kakak semangat :D 




Muhasabah Cintaku Pada-Mu ya Allah :')

Tidak mau menyia-nyiakan karunia dan  nikmat yang diberikan Allah swt, mensyukuri nikmat 10 jari yang telah diberikan Allah, maka aku menulis sesuai dengan apa yang ingin aku tulis, perjalanan hati yang sedang bergejolak dalam hidupku. 

Sambil tertunduk dan merenung, bermuhasabah, mengingat begitu banyak dosa, salah, khilaf yang telah aku perbuat selama hidup 21 tahun, dan mulai bertanya siapa aku? aku sudah bisa apa?Apakah sudah membahagiakan orangtua dengan segala prestasimu? paling tidak sudah sampai mana keimananmu saat ini?

Mataku mulai sembab, tak mampu menahan lagi air mata yang akhirnya jatuh seperti hujan yang begitu deras, sederas- derasnya, ruangan kamar nyaris meledak, aku tidak bisa membiarkan airmata terus berjatuhan dan membuat kepala semakin pusing hanya dengan menangis dan menangis, tapi apalah daya aku hanya bisa menangis, dan semakin malu meneruskan hidup. Aku ingin kembali pada-Mu ya Allah. aku rela menutup mata dari segala kebahagiaan didunia fana yang hanya akan menjeratku di akhirat nanti, aku hanya mampu mememohon dan memeluk Kalam-Mu. 

"ya ALLAH, ampuni aku ya ALLAH" kataku lirih 

ketika itu seorang sahabat tiba- tiba menasehatiku disaat yang tepat dengan perkataan yang begitu menyejukan lewat SMS, dan nasehat tersebut menyadarkanku untuk segera bergegas, mengusap airmata, dan segera mengambil air wudhu.

"hey sudah tidur ya? besok mau belajar, dan pengen dapet sepertiga malam, gitu ya?tidurnya wudhu dulu terus baca Alqur'an dulu, habis itu senyum dan do'a dalam hati untuk tidurmu ^^

Alhamdulilllah, tanpa berbasa- basi aku langsung menuju kamar mandi membersihkan muka dan berwudhu dan kukenakan kerudung putih dan membaca kitabMu dengan khusyuk, sangat khusyuk hingga tak kuat untuk tidak menangis lagi, sampai kupeluk kitab-Mu hingga melelapkan tidurku sampai pagi ini. Aku baru tersadar kalau aku sedang menangis malam tadi sambil memeluk Alqur'an hingga pagi ini. Ya Allah rinduku pada-MU hingga menusuk tulangku, 

Ma'e Pa'e yang sedang kurindukan teramat sangat, maafkan anakmu :'( 

Batapa berdosanya aku semalaman memikirkan tentang keberuntungan yang tidak pernah aku dapatkan, betapa tidak bersyukurnya aku menjadi manusia yang telah dihidupkan oleh-Nya. 

Ingatlah bahwa keberuntungan, kesuksesan seseorang bisa diraih dengan usaha, kerja keras dan pengorbanan. Mungkin selama ini kamu kurang berusaha jadi menjadikan hidupmu tidak beruntung. Khusnul kamu bisa, yakinlah bisa!! masih banyak waktu jika Allah mengizinkan, perbaiki hati, hidup serta imanmu dan bahagiakan orangtuamu. 

Baiklah, aku menunduk malu, kenapa baru aku sadari soal ini, ah tak apa lebih baik terlambat dari pada tidak memulainya. 

Sekian, pagi ini lebih baik :D

Seseorang yang begitu merindukan-Mu, dan Ma'e Pa'e yang sedang banting tulang di kampung halaman