Kamis, 30 Mei 2013

How wonderful of our life, because of this!!

Langit ini gue ambil ketika nemenin ponakan gue di kolam pemandian, langitnya bener- bener cerah secerah hati gue waktu itu :)


next-on 

Dan ini adalah langit diatas Pulau Andalas (Sumatera) at Bandar Lampung 


Betapa aku tidak bersyukur melihat yang Indah - Indah demikian?? 
"SubhanALLAH"

Lalu? Nikmat Yang mana yang kamu Dustakan??(QS. Arrahman)

Dan menurut gue, ini adalah langit siang yang cerah yang membentuk huruf arab berlafadzkan ALLAH

Light - blue - Sky

Thanks God, This kinds of views always made us to be grateful 




Onthelo Poligone ...Miss You so bad :)


Onthel gue, sumpah bukan miapah lagi deh kangen banget pengen ngonthel lagi, kapan ya??
this picture have edited by Khusnul Khoiriyah, took at Ngawen Tample, Muntilan Indonesia 

in front of the Ngawen Tample, it has a coconut tree. so Nice scenery  

oOoOw... my onthelo, pengukir sejarah perjalanan hidup Yogya - Magelang. pemecah rekor perjalanan hidup gue, sekali seumur hidup ngonthel dari Yogyakarta ke Magelang. who wants to imagine this??  

JUST POST :)

Kemarin !!





Next on (Little disappointed but I am Fine)

Syukurlah, gue udah sampai in My Jail, thanks GOD ...:)
yang pasti gue kecewa  berat *seberat batu kali yee...

kenapa?"

"Mau tau aja apa mau tau bangett ?" *preetlah, alay*

Oke, begini ceritanya, gue tadi sepulang dari RS Hidayatullah, back to My Jail karena udah nggak tahan banget sama  badan seharian mandi keringat, dan baunya sudah mengusik seisi penghuni rumah sakit , finally after nganter Yuli balik kekampus  dan sempet ketemu Edol yang gue abaikan karena udah nggak tahan sama badan  sendiri,  ngaciir pake si Jupi pulang kekos pake ngoyos (read: hujan-hujanan) dan sampailah di Green boarding house. 

dan  

Ternyata, perjalanan buat masuk green kos (read : kos-kosan bercat hijau) ini nggak semulus selendang sutera ya guys, gue harus narik - narik pintu depan rumah karena gue fikir itu pintu nggak dikunci karena memang kadang suka susah dibuka, tergantung juga sih sama amal dan perbuatan orang yang buka pintu ajaib itu*haha*

akhirnya gue give up, dan sedikit yakin kalau pintu itu dikunci, tapi gue tetep penasaran karena gue selalu percaya kalau temen kosan gue jarang banget keluar, paling keluar yang deket- deket aja atau paling jauh  pulang kampung, jadi gue nggak percaya kalau pintu ini dikunci tapi kali ini gue harus menanggalkan keyakinan itu.

karena ...

Setelah mengintip- intip seisi rumah lewat jendela, dan mengetuk pintu berkali- kali nggak ada jawaban, gue buka pintu garasi, karena gue juga nggak menemukan kunci di bawah besek (read : tempat makanan kenduri) dan syukurnya kunci garasi selalu gue bawa- bawa.

"aaah...ternyata mereka benar- benar pergi," 

karena pintu dapur juga dikunci dari dalam, percuma juga lewat garasi ini, sudah susah gilak narik- narik pintu garasi yang selalu bikin emsosi, yang udah bikin pindah parkir si Jupi dan motor mb Mifta di ruang tamu. 

finally gue kecape'an dan gue laper, padahal tadi temen- temen ngajak makan bareng tapi gue nolak karena ngerasa belum laper  dan sore tadi gue habis sarapan disamping kampus, seperti biasa gue ketemu nasi kalau sudah jam tigaan, wajarlah kalau badan gue tipis. *hahah*

Gue capek dan duduk disembarang tempat yaitu di bawah pintu garasi, disamping kursi yang biasa buat manjat kalau pintu garasi lagi ngambek nggak bisa di buka'. 

"dan suasananya gelap guys, diluar juga ujan"

dan salah satu cara yang bisa menghibur gue ditengah kehimpitan yang melanda adalah Handphone, Bebe gue matek Nokia gue masih hidup meskipun dari tadi dapet peringatan " baterai lemah" dan minta segera dicharge kayak yang punya ini butuh dicharge pake nasi, itulah persamaan antara gue dan Handphone gue, 

dan disitu gue buka message, Hesti temen sekelas, partner kelompok tugas IT , bilang kalau besok pagi ngajak  ngerjain tugas jam 07.00 karena jam 09.00 dia ada acara yang wajib dihadiri " gue fikir acara sholat subuh berjama'ah kali ya?, setau gue yang wajib dan yang pasti harus dilakukan adalah sholat 5 waktu, *setuju* 

tapi nggak tau deh kewajiban apa yang harus dia tunaikan !

lagi males kepo (know every particular object).

Dan, gue langsung inget kalau Toshi gue nggak bisa buat ngerjain tugas IT, dan gue butuh laptop, "gimana inih"?
"aaah, gue langsung sms kakak  gue Mz Jar, dan bilang mau pinjem Laptop, "Alhamdulillah dia mau pinjemin laptop ke gue"


"After that, gue sms ke Mb mifta "kunci dimana?" dia langsung bales di tempat yang nggak mungkin gue sebutin disini, hahah* 
setelah gue berhasil keluar garasi horor itu dan syukur bisa menutup kembali pintu yang bikin emosi itu *sujud syukur*

aah, setelah bisa masuk kosan "Alhamdulillah gue langsung tepar membahana di kasur depan tipi ruang tengah kosan , gue sampai lupa kalau gue punya kamar yang lebih nyaman, 

tapi sayang akhir- akhir ini kenyamanan udah berkurang karena kamar gue bentuknya kayak kapal Titanic yang hancur gara- gara nabrak gunung Es di samudra atlantik, *hahaha* lebay banget analoginya. 

dan setelah tepar untuk beberapa menit, gue lanjut buka toshi dan sengaja pengen nyoba instal aplikasi Authoware buat tugas IT, dan ternyata memang toshi gue nggak mampu buat instal aplikasi tersebut, entah permasalahannya apa, gue punya rencana after this time cabut ke kos kakak gue, minta cara buat instal dan pinjem laptop. 

after all, gue cuss ke kosan kakak gue, dengan costum jas hujan, mampir sebentar buat ngasih makan ni Jupi. dan selama dijalan, gue cuma berharap semoga laptop kakak gue nggak bermasalah kayak toshi gue ini, Amiin :)

dan you know guys??

sesampai di lampu merah tugu Yogyakarta, gue sempetin buka handphone dan disitu kakak gue bilang           "maaf dek laptopnya dipinjem mbk Ayu"
ha".. dalam hati gue, berarti nggak ada harapan lagi ini, bisa pinjem laptopnya. thanks brother, you always make me disappointed #thanks :'(

Gue kecewa euy, dan ditengah kekecewaan ini gue langsung  bales

 " oh.. gitu mz, oke deh gue balik lagi,"

dan kebetulan gue tinggal belok kiri aja dan jalan terus kekosan langsung pengen tidur dan gue nggak jadi laper.

syukurnya, sesampai  dikosan lagi, mbok- mboke'  masih setia belum pada tidur, kali aja mereka nungguin gue pulang, hahhaha meskipun enggak, ya at least gue masih punya temen buat di ajak bicara. dan finally gue nuliiiis yeah Lega, 

ditambah alhamdulillah Bapak ibuk gue telpon jadi sekalian deh curhat, -Thanks GOD-Thanks Mom-Thanks Dad-

*sujud syukur berkali- kali*





















  
























Well Crowded Day, but so nice day #curhat-colongan

Huufftt, luar biasa sangat untuk hari  ini, crowded dan yang pasti sangat melelahkan *tuing*. 
beberapa hari ini gue memang super sibuk #sok-lah 

Bukan lagi soal kuliah atau tugas negara yang membuat hidup gue berantakan, yang berantakan bukan cuma baju, jilbab, rok yang gue pakai, tapi kamar gue yang sering gue julukin "the Jail" super berantakan *cheers-sesi-otak-kanan*.

dan detik ini juga gue masih disibukkan oleh hal- hal yang membuat hidup jadi nggak tenang, H2C alias Harap- Harap Cemas. Otak kanan gue jadi mendominasi, cuek sama hal- hal yang detail dan peduli sama hal hal yang doing action *ASAP*. 

Gue lebih berfikir sedikit tapi doing aja, karena emang otak gue yang pas- pasan alias males belajar. Gue lebih banyak menghayal dan berimajinasi didalam kotak imajinasi yang terkadang gue harus gila dan memikirkan hal yang abstrak banget buat gue raih. 

at least gue belum kehabisan semangat buat always doing. thanks banget buat orang -orang yang absurd udah memberi asupan semangat meskipun tersirat, dan hanya gue dan Allah yang tau'. *hahhahah*

hey, kali ini gue lagi duduk di hall, samping gue ada mb Rini dan temen- temen EDSA lagi duduk lesehan buat dengerin tausyiah dari Bapak Budi Jaya Putra dalam rangka acara EWI * Edsa Waroeng Ilmu* 

dari dulu sampai hari ini EWI masih Eksis jadi prokernya Divisi Religi Edsa Uad, yah meskipun sekarang gue udah bukan jadi pengurus EDSA lagi tapi gue merasa hati dan jiwa gue masih ada labelnya EDSA,

dan maaf !!! gue nggak sempet ndengerin itu tausyiah intinya apa,  yang pasti gue udah ikut ucap *Alhamdulillah*  karena acara sudah ditutup dan "Wasalamu'alaikum Wr wb" acara telah berakhir. 

tapi gue nggak peduli dan tetap duduk anteng sembari menarikan jari gue yang lentik *kata temen gue*diatas keyboard Toshi gue mencurahkan isi hati, kegalauan, ke-crowded-an dan bla-bla-bla itulah. 

Hey .. sapa dulu ah, buat sahabat- sahabat Kotak Biru, gue bangga punya loe, semangat buat proker- proker luar biasa kalian, meskipun keadaan selalu seperti ini, yaitu mahasiswa apatis yang menjadi kendala acara EDSA, dan nggak sering kalau acara EDSA terutama EWI  kebanyakan pesertanya adalah panitia itu sendiri, Keep Fighting Guys,  kita semua adalah Fighter !!

* percaya deh, semua akan indah pada waktunya*


Crowded akhir- akhir ini, sampai nggak sempet ngurusin dan care sama keluarga gue sendiri, gue lupa gue disini punya kakak, dan embak. Mbk gue yang di Muntilan udah rewel banget kalau gue nggak pulang seminggu sekali, atau Sms atau telpon kasih kabar, 

kakak laki- laki gue yang manja banget sama adeknya*nggak kebalik nih* :/ huufh

hari ini dia sempet send sms ke gue, dia curhat kalau lagi galau, skripsi dan keuangan, dan intinya adalah dia bertanya

"ada duit nggak dek?" *jedddiiiieeeerrr* tau nggak kalau minggu ini keuangan orang yang berbintang Taurus lagi limit* hahha 

gue udah dua kali absen nggak ngajar, udah pasti gaji gue dipotong #staaah gaji?? 
dan lagi, gue ini lagi ceroboh soal duit, pemasukan dan pengeluaran udah mulai nggak sinkron, malah uang buat bayaran gue udah kecuil- cuil tuuh :( 

dan alhasil gue jujur kalau gue nggak bisa bantu apa- apa soal uang. dan cuma kasih saran ke kakak gue 
"siap- siap puasa aja lu mz" 
dan dia cuma bales "makasih dek" 
gue bales lagi " sama- sama kakak"

Ya Allah, harapan gue buat agenda yang ada didepan mata semoga clear semua, Semdiknas semoga lancar, peserta membludak, acara EDSA dan promnite semoga sukses, acara gathering FKIP sukses, Tugas gue coy, semoga cepet kelar

"tapi, gue rasa tugas bakal selalu ada, jadi  cuma berharap tugas  bisa gue kerjain dan dapet nilai yang memuaskan " amiiin ya Allah"

temen- temen kos gue, yang setia bukain pintu malem- malem kalau gue pulang telat , minta maaf kakak *ngapakers geng* 
"mboke'...makasiiih", sebenernya gue pengen banget bisa makan dikos bareng- bareng lagi, tapii???? *what should I do?

dan temen- temen demisioner yang udah sering banget nge-plan buat nonton bareng, kapan nih bisa nonton bareng??
"harusnya malem ini, tapi gue nggak bisa, karena harus menjenguk sahabat gue, mb Apsus yang sedang dirawat di RS, dan tugas gue, Linguistic masih mengawang- awang di kepala sampek ada bintang- binttangnya,#saking-puyeng-nggak-ngerti-materinya-itu-apa??

gue pingin njerit " Bapaaaaaak surono? I love bapaaak? tapi linguistic ajarin ya??cc : @sitasitow

Udahan ah, mau njengukin sodara dulu nih, temen- temen udah mau ngumpul dan cussss, pengen segera back to the jail, badan, baju, julbab gue udah butuh ditanggalin nih, hahha dari pagi maaaakk........... 


Gue cinta kampus UAD, besok balik lagi kok di hall kampus buat ngerjain tugas IT sama tugas Linguistic, I'll be back soon *bye* 

Wassalam 


Kamis, 23 Mei 2013

daun Maple vs daun Bambu *hahaha*

"hoaaam, dingin... dingi...n," jeritku lirih sambil menarik- narik selimut tebal milik keponakanku, Alif.

lalu aku bangun dan melihat keluar jendela tepat diatas tempat tidur, diruangan yang hanya berukuran kira-kira 3x4 meter dengan sekat triplek sempit, dan telah memberikan keharmonisan serta kenyamanan saat aku tidur ditempat ini. 

"huuffhm, alhamdulillah masih bisa melihat keindahan alam," 
gunung merapi tampak jelas didepanku ketika aku melihat keluar jendela atau keluar rumah dan berdiri di anak tangga menuju makam Simbah Dalhar Gunung Preng. 

Pemandangan diluar tampak begitu harmonis, pohon -pohon bambu bergoyang pelan, saling bergesekan dan dibawahnya seperti musim gugur berhias tumpukan guguran daun bambu, namun sayang bukan daun maple yang berguguran, ya jelas!karena yang menjatuhkan daun tersebut bukan pohon maple, ah hanya imajinasi sesaat.

 Semoga Tuhan memeluk mimpiku untuk berkunjung ke negara Maple, Canada.
*amin*

Saat memandang dari puncak gunung preng, gunung merapi dan sederetan gunung seperti gunung merbabu, sindoro, gunung sumbing pun ikut melengkapi pemandanganku pagi ini, menyambut pagiku yang cerah, memberikan efek semangat dan energi positif bagi hidupku.  
aaah andaikan setiap pagi di jogja seperti ini aku akan selalu tersenyum tanpa hampa. hahaha

Gunung preng sudah cukup membuatku untuk selalu bersyukur atas nikmat-NYA, I do believe that sometimes I can go to Maple country, yeaah. 

Pagi ini, guguran daun bambu, jejeran pohon-bambu, deretan  gunung didepan mata menarik hati, membuat jatuh cinta pada alam dan sang Pencipta, untuk apa tidak bersyukur dan tidak tersenyum atau tertawa?? 

"hey, selamat pagi" semoga indah selalu dan semangat selalu hari - harimu" 


"sapa gunung, sapa daun bambu, pohon bambu, simbah- simbah pengemis didepan rumah alif yang sempet salim juga, pedagang di deretan makam gunung Preng, terminal gunung Preng.  dan dek alif kecil ku :) 


 
vs




Rabu, 22 Mei 2013

Asli Asal Nyoret --__--!!

Saat aku melihat seorang wanita menggenggam tanganmu, tidak pernah aku menyangka pemandangan itu akan menusuk hati, hancur persepsi tentangmu, kamu memang available untuk semua orang yang menginginkanmu, entah itu sekedar teman, sahabat, atau yang lainnya. *semoga-yang-telah-kulihat-ini-tidak-benar!*

Dan lagi, aku tahu bahwa bukan hakku cemburu, bahkan aku yang akan menjadi orang terbodoh sedunia ketika rasa sakitku ini meerubah cara pandangku terhadapmu. Well, setidaknya kamu tahu sedikit tentang aku.
Aku menyerah ketika dihadapkan dengan perasaan. Bahkan aku sering kalah jika harus bertarung dengan perasaan. Aku memilih luluh untuk berdamai dengan perasaan atau kalah tapi mengalah dan melupakan semuanya. 

Saat bertemu denganmu, atau melihat wajahmu, ada cahaya semburat abstrak dan absurd seperti gambar vignette berwarna abu- abu, burek. Dan ingin sekali memperjelas yang abu- abu dan absurd menjadi gambar jenis tiga atau empat dimensi secara jelas dengan memberanikan diri sembari bersapa,

“hey kamu? Apakabar? Lama tak berjumpa atau bersua bercanda tawa”. Dalam hatiku bersapa kepada imajinasi. Namun tak ada ungkapan sedikitpun saat aku bertemu meski hanya berjarak satu atau dua meter saja dari bangku tempatku duduk saat ini. Aku tak sanggup mengatakan itu walau sekedar bertegur sapa bahwa aku masih menjadi sahabatmu, meskipun sedikit bumbu perasaan yang memaksaku untuk terkadang merindu, ngilu dan andaipun aku berani dan tidak tahu malu aku akan memanggilmu untuk datang kepadaku. Kamu membuatku urung untuk berani melakukan sesuatu dihadapanmu. 

“hey kau kesini, aku lapar ayo traktir aku!” kapan lagi kalimat ini ada di inboxku? Atau sebaliknya ada dalam berita terkirim diponselku? Seharusnya tak ada lagi pertanyaan ini, karena akan menjadi PHP ke-empat atau lebih lagi. 

Memang massa jenis yang terkandung dalam kehidupan kita berebeda, ibarat massa jenis yang terkandung dalam air dan minyak tanah, mereka berdua tidak pernah mau menyatu namun saling bertegur sapa setidaknya setelah dicampur walau tidak menyatu, minyak tanah akan menularkan baunya ke air yang jernih dan tidak berbau, butuh pembuktian? Tanyakan kepada anak Fisika, atau rumput yang bergoyang atau bereksperimen langsung, 

percayalah – percayalah !!!“tapi jangan percaya sama saya, percayalah sama Allah swt, yang telah menjadikan semuanya ada di dunia.

Rabu, 08 Mei 2013

Terimakasih Telah Menginspirasi


Adalah sebuah pengalaman berharga untuk hari ini, yang pada akhirnya dan tidak secara sengaja aku menemukan pemandangan yang membuat hati ini tersayat- sayat dan betapa hati ini ingin menggerakkan raga menjadi seorang pendidik yang mendidik ketika melihat sekelumit potret ironi pendidikan yang ada di Indonesia.

Semuanya tak bisa dipersalahkan, dan bukan pula salah bunda mengandung, semuanya memang berjalan sesuai sekenario-Nya, termasuk keadaan yang seperti ini, dimana keadaan suatu sekolah bernama “Elit”, namun tak ku sangka didalam sekolah tersebut hanya dihuni 7 siswa serta beberapa pengajar dan stafnya.  
Awalnya, aku tak percaya bahwa keadaan ini, yaitu 3 ruang kelas yang tengah  ku lewati sebelum menuju ruangan kantor guru sebuah gedung sekolah X adalah dua ruangan diantaranya kelas satu dan dua SMA yang hanya berjumlah 7 siswa. Betapa sakit hati ini, ketika melihat keadaan anak didik kita yang belajar dengan semangat yang bukan lagi membara, betapa sedihnya mereka ketika keadaan yang membenarkan mereka bersekolah digedung tersebut hanya karena tidak mampu untuk membayar gedung sekolah yang lebih layak. 

Dan sungguh tragisnya, mengapa gedung sekolah tersebut tetap kokoh namun seperti bangunan yang tak patut dihuni masih dipergunakan untuk menuntut ilmu, dan entah apa yang akan mereka dapatkan setelah lulus dari sekolah tersebut. Yang aku tahu dan aku lihat setelah melewati dua ruangan kelas tersebut, mereka hanya duduk dengan kepala tertidur diatas meja dan mendengarkan guru berceramah didepan barisan tempat duduk yang hanya berjarak kira- kira 30 centi meter.

Entahlah, mungkin mereka hanya mendengarkan penjelasan guru sekenanya. Yang pasti tak ada keributan dan suara ceria disana. Aku hanya mendengar suara guru  berceloteh dan memastikan beberapa siswa tersebut apakah sudah mengerti atau belum dengan penjelasannya, dan selebih dari perhatianku tertuju pada keadaan gedung yang kokoh namun tak layak untuk dihuni, kumuh, usang, berdebu, gorden yang robek seperti bekas gigitan tikus penghuni gedung tersebut. 

Beberapa asumsi mencoba memenuhi otakku yang selama ini tidak terfikirkan oleh apa yang tengah kulihat tadi, ini benar- benar terjadi jelas di mana Kota yang berhati nyaman, terkenal dengan slogan Kota pelajar dan memiliki kualitas pendidikan yang baik diseluruh Indonesia, namun masih ada pemandangan sekolah dengan 7 orang siswa ditengah kota metropolitan dan berhati nyaman tersebut.  

Tetapi, jika kita mencoba membuka mata selebar- lebarnya, dan menyaksikan fakta yang ada ditengah kota, di gang sempit, dengan jalan sepi dan sedang dalam renovasi ini, terdapat gedung sekolah yang tak layak untuk dijadikan sekolah, namun mereka yang ingin tetap melanjutkan sekolah berjuang di gedung tersebut dengan keadaan yang semestinya, dan mereka hanya menerima takdir itu, entah! Aku hanya menebak karena faktor biayalah yang menghendaki mereka melanjutkan pendidikan disekolah tersebut.

Sebagai seorang yang menginginkan menjadi pendidik sejati, yang tidak hanya peduli dengan pelajaran siswanya dikelas, yang punya keinginan besar untuk mencerdaskan anak bangsa, ingin membuat anak Indonesia menjadi terdidik bukan hanya intellectual tetapi moralnya juga. Melihat keadaan salah satu SMA X yang sempat kukunjungi kemarin, merupakan pelajaran berharga bagiku dan sangat merasakan betapa Pendidikan di Indonesia butuh perhatian yang lebih lagi. 

Di sisi lain, aku merasa betapa mulianya guru- guru yang masih setia berjuang mengelola sekolah X tersebut, hanya memperjuangkan 7 orang siswa, yang entah juga bagaimana mereka mencukupi kebutuhan hidup dan anak- anak mereka, entahlah aku hanya bertanya, mungkin saja tak akan ada jawaban dari pertanyaanku ini, aku hanya berharap semoga mereka, Guru- guruku yang kulihat tadi yang salah satunyanya ada seorang guru yang mengidap penyakit gondok dilehernya, semoga mereka mendapatkan kebahagiaan didunia dan akhirat serta mendapat balasan dari Yang Maha Kuasa atas perjuangan mencerdaskan anak bangsa. Kebahagiaan mereka jelas pada apa yang sudah mereka perjuangkan untuk anak didiknya, dan melihat anak didiknya berhasil merupakan kebahagiaan tanpa batas bagiku, semoga bagi mereka juga. 

Mari, calon pendidik bangsa, penerus bangsa, tunjukan bahwa kita peduli dengan masa depan bangsa, tunjukan bahwa kita bagian dari negara ini, bukan hanya mencari pendidikan karena mengikuti zaman yang serba gengsi ketinggian, bukan hanya mendapatkan pendidikan demi gelar S. Pd atau gelar lainnya sementara sebagian kawan- kawan kita, adik- adik kita nyaris kehilangan masa depan mereka karena buruknya system, kehilangan masa depan karena biaya yang tidak mampu mereka keluarkan demi pendidikan yang layak. Untuk Indonesiaku tercinta semoga kau tak malang karena pendidikan ini. 

Terimakasih karena telah menyayat hatiku, terimakasih telah  membangkitkan semangatku untuk mendidik wajah- wajah unyu, tak berdosa seperti mereka.