Saat
aku melihat seorang wanita menggenggam tanganmu, tidak pernah aku menyangka pemandangan
itu akan menusuk hati, hancur persepsi tentangmu, kamu memang available untuk
semua orang yang menginginkanmu, entah itu sekedar teman, sahabat, atau yang
lainnya. *semoga-yang-telah-kulihat-ini-tidak-benar!*
Dan
lagi, aku tahu bahwa bukan hakku cemburu, bahkan aku yang akan menjadi orang
terbodoh sedunia ketika rasa sakitku ini meerubah cara pandangku terhadapmu. Well,
setidaknya kamu tahu sedikit tentang aku.
Aku
menyerah ketika dihadapkan dengan perasaan. Bahkan aku sering kalah jika harus
bertarung dengan perasaan. Aku memilih luluh untuk berdamai dengan perasaan
atau kalah tapi mengalah dan melupakan semuanya.
Saat
bertemu denganmu, atau melihat wajahmu, ada cahaya semburat abstrak dan absurd
seperti gambar vignette berwarna abu- abu, burek. Dan ingin sekali memperjelas
yang abu- abu dan absurd menjadi gambar jenis tiga atau empat dimensi secara
jelas dengan memberanikan diri sembari bersapa,
“hey
kamu? Apakabar? Lama tak berjumpa atau bersua bercanda tawa”. Dalam hatiku
bersapa kepada imajinasi. Namun tak ada ungkapan sedikitpun saat aku bertemu meski
hanya berjarak satu atau dua meter saja dari bangku tempatku duduk saat ini. Aku
tak sanggup mengatakan itu walau sekedar bertegur sapa bahwa aku masih menjadi
sahabatmu, meskipun sedikit bumbu perasaan yang memaksaku untuk terkadang
merindu, ngilu dan andaipun aku berani dan tidak tahu malu aku akan memanggilmu
untuk datang kepadaku. Kamu membuatku urung untuk berani melakukan sesuatu
dihadapanmu.
“hey
kau kesini, aku lapar ayo traktir aku!” kapan lagi kalimat ini ada di inboxku? Atau
sebaliknya ada dalam berita terkirim diponselku? Seharusnya tak ada lagi
pertanyaan ini, karena akan menjadi PHP
ke-empat atau lebih lagi.
Memang
massa jenis yang terkandung dalam kehidupan kita berebeda, ibarat massa jenis
yang terkandung dalam air dan minyak tanah, mereka berdua tidak pernah mau
menyatu namun saling bertegur sapa setidaknya setelah dicampur walau tidak
menyatu, minyak tanah akan menularkan baunya ke air yang jernih dan tidak
berbau, butuh pembuktian? Tanyakan kepada anak Fisika, atau rumput yang
bergoyang atau bereksperimen langsung,
percayalah
– percayalah !!!“tapi jangan percaya sama saya, percayalah sama Allah swt, yang
telah menjadikan semuanya ada di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar