Sabtu, 14 Juni 2014

Pemuda, World in Your Hand

Buku   : cahaya diatas cahaya
Penulis : Oki setiana Dewi
Bagian  : Pemuda, World in Your Hand

Siapa sih yang nggak kenal OSD (oki Setiana Dewi)? Sosok wanita, pemuda, muslimah, yang belum lama menikah, artis muslimah dan mahasiswi yang berprestasi dan telah menjadi duta ODOJ, hehe
Akhirnya, setelah selesai membaca kedua buku karya mbak Oki yang berjudul Melukis Pelangi dan Sejuta Pelangi, kini beliau telah berhasil menerbitkan buku ketiganya Cahaya diatas Cahaya. Seorang muslimah, muda yang belum lama menikah ini telah menginspirasi banyak wanita muslimah di Indonesia termasuk saya.
Dulu, hijab dianggap membatasi seseorang untuk berkarya dan meraih mimpi, susah mencari pekerjaan dan yang berhijab itu dikucilkan, mungkin saat ini pun masih ada instansi yang melarang pekerjanya menggunakan hijab bagi muslimah. Ya mungkin karena Negara kita notabene bukan Negara Islam seperti di Arab misalnya, jadi berhijab terkadang menjadi penghalang bagi muslimah yang ingin berkarir atau meraih mimpi-mimpinya.
Berkat perjuangan para muslimah yang ingin memperjuangkan haknya serta melaksanakan kewajibannya menutup aurat, muslimah saat ini bisa berekspresi sesuai dengan passionnya bahkan bisa keliling dunia seperti Asma Nadia sebagai “Jilbab Traveler”, dan masih banyak sosok muslimah yang telah menjadi inspirasi seseorang untuk bercita-cita tanpa harus menanggalkan hijab dan tetap menjaga kehormatannya sebagai wanita muslimah.
Cahaya diatas cahaya merupakan karya OSD berdasarkan pengalaman-pengalamannya dalam perjalanan memenuhi dahaganya untuk meraih mimpi-mimpinya dikota Mekkah, kota yang sangat dirindukannya. Selain berkeinginan untuk mendatangi makkah rumah Allah, OSD juga memiliki mimpi untuk bisa belajar disana, dengan lika-liku perjalanan menuju kesana akhirnya terwujud. Suatu ketika di Masjidil Haram beliau bersama Ibu dan Uwaknya sedang mendengarkan ceramah Abdul Rahman Alsudais yang merupakan imam besar di Makkah. Ceramah tersebut berjudul tentang “pemuda serta pemuda Islam”, Yang inti dari judul tersebut adalah krisis akhlak para pemuda Islam akibat jauh dari sikap-sikap yang diajarkan oleh Rosulullah saw.
Pasalnya, roda kehidupan terus berputar dan dunia adalah tempat orang berlalu-lalang, datang dan pergi. Ketika yang renta menutup mata dan tak memiliki andil dalam kehidupan selanjutnya disitulah tugas generasi muda.
Kehidupan yang berputar ini dapat kita ibaratkan istana yang berdiri menaungi umat manusia, sedangkan kita adalah tiang-tiang penyangganya. Lalu ketika semakin lama semakin lapuk dimakan usia, satu per satu tiang itu hancur, roboh. Sebab itulah harus ada tiang baru sebagai penyangga dan bukankah agar dunia agar tetap berdiri kokoh, tiang penyangga baru harus sama kuat atau bahkan lebih kuat dari sebelumnya?jika tidak niscaya dunia takkan sanggup kokoh. Saat dunia kehilangan orang-orang bijaksana, lalu tak ada pemuda yang menggantikan mereka, dan lalu siapa yang akan mengokohkan istana agar roda kehidupan tetap berjalan dengan baik?
Pemudalah harapannya yang sudah seharusnya meneruskan apa yang sudah terbentuk dan semangat untuk melakukan perubahan. Suatu Negara tak akan pernah lepas dari masalah-masalah baik dalam hal sosial, pendidikan, kebudayaan dan lain sebagainya dan terutama korupsi yang tengah menjadi masalah besar di Negara ini,  tentulah Negara ini membutuhkan pemuda-pemudi anti korupsi, anti mafia hukum, anti bermewah-mewahan, melawan jual beli keadilan dan berusaha melawan kesewenang-wenangan dimanapun dan dalam kedaan apapun.
Tugas pemuda adalah membawa perubahan untuk itu perubahan tidak bisa dilakukan oleh pemuda yang miskin ilmu, krisis akhlak. Menurut yang dikatakan OSD ilmu dan akhlakul kharimah adalah senjata pemuda untuk melakukan perubahan dan melawan kebatilan. Jika pemuda mengalami miskin ilmu dan miskin akhlak maka kelak akan melahirkan pemimpin yang dzalim sebaliknya jika pemudanya kaya ilmu dan baik akhlaknya maka Negara ini akan lahir pemimpin amanah, penegak keadilan, melawan kebatilan dan semangat untuk perubahan.
Dari hal tersebut, maka mimpi dan cita-cita seorang pemuda itu perlu apalagi cita-cita yang mulia untuk dunia dan akhirat, maka dunia ini akan kokoh dalam membangun sebuah istana sebagai perumpamaanya. Setuju kalau pemuda itu adalah agent of change seperti halnya mahasiswa yang harus membawa perubahan. Salam semangat ! raih mimpimu !

Khusnul khoiriyah, IM batch 6

Selasa, 10 Juni 2014

Kakak Semangat !ya Kudu Semangat ! Haloo Haaa :D


Sepulang dari ngeles dan mendampingi adik-adik belajar di Rumah Tahfidz Alfalah, terbesit dalam pikiranku tentang “Kakak Semangat”. Belum genap setahun aku bergabung dalam komunitas Senyum yang memiliki banyak program dan salah satu yang aku ikuti adalah Rumah Semangat dan kami yang mendampingi, mengajar dan berbagi ilmu disana disebut “Kakak Semangat”. Kreatif dan nama tersebut sungguh menarik bahkan ada makna pertanggungjawaban yang besar bagiku ketika aku adalah bagian didalamnya.
Program Rumah Semangat yang digagas oleh kak Adi yang juga sebagai pengurus aktif komunitas senyum tersebut telah menuai banyak manfaat, terutama bagi adik-adik panti asuhan yang tengah bersekolah atau melanjutkan pendidikan demi masa depan dan bagiku juga memberikan manfaat untuk diriku sendiri sebagai kakak semangat Alfalah. Banyak hal yang aku dapatkan dari Rumah Tahfidz Alfalah, banyak hal yang menjadi pelajaran, banyak hal yang membuatku harus menjadi seorang kakak yang memiliki kasih sayang kepada adik-adiknya, mereka anak-anak yang antusias belajar, selalu semangat menunggu kakak semangat yang sering tidak datang, dan selalu mengajak kami tersenyum bersama mereka, ya wajar kalau komunitas tersebut dinamai komunitas senyum, ceck www.senyumkita.com. So proud to be part of them
Tidak afdhol rasanya jika teman-teman yang ingin mengetahui lebih lanjut komunitas senyum ini hanya lewat WEB hehe, bisa follow twitternya juga lo @senyumkita, banyak info terupdate tentang agenda menarik dan bermanfaat disana. Sedikit tentang senyum yang saat ini diketuai oleh Mas Dwi Arifin atau sering kami sapa Mas Arif  merupakan komunitas yang fokus terhadap generasi pemuda Indonesia melalui pemberdayaan anak-anak Panti dan sebagian anak-anak diluar panti yang mereka ingin meraih cita-citanya atau melanjutkan sekolah namun terhalang oleh keterbatasan biaya. Bahkan komunitas tersebut setahuku sudah merambah sampai keluar kota Yogyakarta, Subahnallah jadi akan banyak sekali sahabat-sahabat kita diluar sana yang akan tertolong dan bisa meraih mimpinya melalui komunitas ini dan pasti banyak orang-orang baik didunia ini yang rela menyedekahkan hartanya untuk mereka yang memiliki hak atas harta yang dititipkan oleh Allah kepada mereka.
Nah, kakak semangat sendiri dikelola oleh Rumah Semangat yang dikoordinatori oleh Mas ADI, dan di monitoring langsung oleh presiden komunitas Senyum. Jadi para pendamping atau Kakak Semangat memang perlu dipantau semangatnya agar tidak mudah turun, dan kakak semangat memang sudah seharusnya untuk selalu menjaga semangatnya demi adik-adik panti dalam belajar.
Rasanya malam ini saya malu sekali, ketika sudah hampir seminggu lebih tidak berkunjung ke rumah semangat yang kebetulan Alfalah Kotagede adalah Rumah Semangat yang aku dampingi. Begitu aku datang dan mengucapkan salam dengan semangatnya mereka mengajukan banyak pertanyaan yang sungguh membuat aku malu untuk menjawab
“Mbak kemana aja?” kok nggak pernah kesini, kami nggak ada yang ngajari e” dan berbagai pertanyaan yang mungkin akupun hanya bisa menjawab dalam hati
“Maaf dek, kemarin Mbak sibuk urusan kampus dll, kemarin mbak males, mbak galau”
aaah rasanya tak penting juga alasan-alasan yang tak rasional itu aku keluarkan, demi menjawab pertanyaan mereka yang sangat antusias.  
Cambukan untuk semangatku yang mudah surut seperti air sungai dimusim kemarau saja. Padahal tak terasa sebentar lagi umurku dimakan usia, dimakan senja, meski entah kapan aku akan memenuhi panggilanNYa. Yang pasti tahun ini bisa jadi tahun terakhirku tinggal di Jogja, kota yang romantis disetiap sudutnya *loh apa hubungannya* yang memberiku banyak pengalaman dan merasa sukses dalam mencari ilmu dunia dan akhirat serta ilmu kehidupan.
Sedikit menyesal tidak memanfaatkan waktu yang terbuang untuk hal-hal yang lebih bermanfaat lagi, kadang aku melupakan sebuah kata mutiara :
“Khoirunnas anfa’uhum Linnas”
“Sebaik-baik manusia adalah yang memberikan kebermanfaatan untuk sesama”
yah, mengajar di Panti dengan ihklas berbagi ilmu, dan apapun yang ingin kita bagi adalah salah satu caranya menuju orang yang bermanfaat untuk sesama. Dan tentunya masih banyak hal yang lebih bermanfaat untuk kebaikan diri sendiri dan oranglain.  
So, don’t let your time waste :)

Selalu semangat untuk Kakak Semangat ! “galau sedih dan muram bukan untuk ditunjukkan kepada oranglain, namun kepadaNyalah sedihmu berakhir, mulailah bercerita hanya kepadaNya atas kesedihan, atas kegalauanmu *cie. 

Salam Semangat dan Senyum 5 cm :D