Buku
: cahaya diatas cahaya
Penulis
: Oki setiana Dewi
Bagian : Pemuda, World
in Your Hand
Siapa sih yang nggak
kenal OSD (oki Setiana Dewi)? Sosok wanita, pemuda,
muslimah, yang belum lama menikah, artis muslimah dan mahasiswi yang
berprestasi dan telah menjadi duta ODOJ, hehe
Akhirnya,
setelah selesai membaca kedua buku karya mbak Oki yang berjudul Melukis Pelangi
dan Sejuta Pelangi, kini beliau telah berhasil menerbitkan buku ketiganya
Cahaya diatas Cahaya. Seorang muslimah, muda yang belum lama menikah ini telah
menginspirasi banyak wanita muslimah di Indonesia termasuk saya.
Dulu,
hijab dianggap membatasi seseorang untuk berkarya dan meraih mimpi, susah
mencari pekerjaan dan yang berhijab itu dikucilkan, mungkin saat ini pun masih
ada instansi yang melarang pekerjanya menggunakan hijab bagi muslimah. Ya
mungkin karena Negara kita notabene bukan Negara Islam seperti di Arab misalnya,
jadi berhijab terkadang menjadi penghalang bagi muslimah yang ingin berkarir
atau meraih mimpi-mimpinya.
Berkat
perjuangan para muslimah yang ingin memperjuangkan haknya serta melaksanakan
kewajibannya menutup aurat, muslimah saat ini bisa berekspresi sesuai dengan
passionnya bahkan bisa keliling dunia seperti Asma Nadia sebagai “Jilbab
Traveler”, dan masih banyak sosok muslimah yang telah menjadi inspirasi
seseorang untuk bercita-cita tanpa harus menanggalkan hijab dan tetap menjaga
kehormatannya sebagai wanita muslimah.
Cahaya
diatas cahaya merupakan karya OSD berdasarkan pengalaman-pengalamannya dalam
perjalanan memenuhi dahaganya untuk meraih mimpi-mimpinya dikota Mekkah, kota
yang sangat dirindukannya. Selain berkeinginan untuk mendatangi makkah rumah
Allah, OSD juga memiliki mimpi untuk bisa belajar disana, dengan lika-liku perjalanan
menuju kesana akhirnya terwujud. Suatu ketika di Masjidil Haram beliau bersama
Ibu dan Uwaknya sedang mendengarkan ceramah Abdul Rahman Alsudais yang
merupakan imam besar di Makkah. Ceramah tersebut berjudul tentang “pemuda serta
pemuda Islam”, Yang inti dari judul tersebut adalah krisis akhlak para pemuda
Islam akibat jauh dari sikap-sikap yang diajarkan oleh Rosulullah saw.
Pasalnya,
roda kehidupan terus berputar dan dunia adalah tempat orang berlalu-lalang,
datang dan pergi. Ketika yang renta menutup mata dan tak memiliki andil dalam
kehidupan selanjutnya disitulah tugas generasi muda.
Kehidupan
yang berputar ini dapat kita ibaratkan istana yang berdiri menaungi umat
manusia, sedangkan kita adalah tiang-tiang penyangganya. Lalu ketika semakin
lama semakin lapuk dimakan usia, satu per satu tiang itu hancur, roboh. Sebab
itulah harus ada tiang baru sebagai penyangga dan bukankah agar dunia agar
tetap berdiri kokoh, tiang penyangga baru harus sama kuat atau bahkan lebih
kuat dari sebelumnya?jika tidak niscaya dunia takkan sanggup kokoh. Saat dunia
kehilangan orang-orang bijaksana, lalu tak ada pemuda yang menggantikan mereka,
dan lalu siapa yang akan mengokohkan istana agar roda kehidupan tetap berjalan
dengan baik?
Pemudalah
harapannya yang sudah seharusnya meneruskan apa yang sudah terbentuk dan semangat
untuk melakukan perubahan. Suatu Negara tak akan pernah lepas dari
masalah-masalah baik dalam hal sosial, pendidikan, kebudayaan dan lain
sebagainya dan terutama korupsi yang tengah menjadi masalah besar di Negara
ini, tentulah Negara ini membutuhkan
pemuda-pemudi anti korupsi, anti mafia hukum, anti bermewah-mewahan, melawan
jual beli keadilan dan berusaha melawan kesewenang-wenangan dimanapun dan dalam
kedaan apapun.
Tugas
pemuda adalah membawa perubahan untuk itu perubahan tidak bisa dilakukan oleh
pemuda yang miskin ilmu, krisis akhlak. Menurut yang dikatakan OSD ilmu dan
akhlakul kharimah adalah senjata pemuda untuk melakukan perubahan dan melawan
kebatilan. Jika pemuda mengalami miskin ilmu dan miskin akhlak maka kelak akan
melahirkan pemimpin yang dzalim sebaliknya jika pemudanya kaya ilmu dan baik
akhlaknya maka Negara ini akan lahir pemimpin amanah, penegak keadilan, melawan
kebatilan dan semangat untuk perubahan.
Dari
hal tersebut, maka mimpi dan cita-cita seorang pemuda itu perlu apalagi
cita-cita yang mulia untuk dunia dan akhirat, maka dunia ini akan kokoh dalam
membangun sebuah istana sebagai perumpamaanya. Setuju kalau pemuda itu adalah agent of change seperti halnya mahasiswa
yang harus membawa perubahan. Salam semangat ! raih mimpimu !
Khusnul khoiriyah, IM batch 6