Kamis, 23 Mei 2013

daun Maple vs daun Bambu *hahaha*

"hoaaam, dingin... dingi...n," jeritku lirih sambil menarik- narik selimut tebal milik keponakanku, Alif.

lalu aku bangun dan melihat keluar jendela tepat diatas tempat tidur, diruangan yang hanya berukuran kira-kira 3x4 meter dengan sekat triplek sempit, dan telah memberikan keharmonisan serta kenyamanan saat aku tidur ditempat ini. 

"huuffhm, alhamdulillah masih bisa melihat keindahan alam," 
gunung merapi tampak jelas didepanku ketika aku melihat keluar jendela atau keluar rumah dan berdiri di anak tangga menuju makam Simbah Dalhar Gunung Preng. 

Pemandangan diluar tampak begitu harmonis, pohon -pohon bambu bergoyang pelan, saling bergesekan dan dibawahnya seperti musim gugur berhias tumpukan guguran daun bambu, namun sayang bukan daun maple yang berguguran, ya jelas!karena yang menjatuhkan daun tersebut bukan pohon maple, ah hanya imajinasi sesaat.

 Semoga Tuhan memeluk mimpiku untuk berkunjung ke negara Maple, Canada.
*amin*

Saat memandang dari puncak gunung preng, gunung merapi dan sederetan gunung seperti gunung merbabu, sindoro, gunung sumbing pun ikut melengkapi pemandanganku pagi ini, menyambut pagiku yang cerah, memberikan efek semangat dan energi positif bagi hidupku.  
aaah andaikan setiap pagi di jogja seperti ini aku akan selalu tersenyum tanpa hampa. hahaha

Gunung preng sudah cukup membuatku untuk selalu bersyukur atas nikmat-NYA, I do believe that sometimes I can go to Maple country, yeaah. 

Pagi ini, guguran daun bambu, jejeran pohon-bambu, deretan  gunung didepan mata menarik hati, membuat jatuh cinta pada alam dan sang Pencipta, untuk apa tidak bersyukur dan tidak tersenyum atau tertawa?? 

"hey, selamat pagi" semoga indah selalu dan semangat selalu hari - harimu" 


"sapa gunung, sapa daun bambu, pohon bambu, simbah- simbah pengemis didepan rumah alif yang sempet salim juga, pedagang di deretan makam gunung Preng, terminal gunung Preng.  dan dek alif kecil ku :) 


 
vs




Tidak ada komentar:

Posting Komentar