“Allah
SWT menghendaki manusia mengikuti karakter pohon keimanan, akarnya menghujam ke
dalam bumi, batangnya menjulang tinggi ke langit dan memberikan buah yang lezat
bagi siapa saja” Surat Ibrahim 24-25.
Yah pohon keimanan,
Kita
bisa belajar dari bagaimana bentuk pohon yang kokoh yang telah Allah ciptakan,
seperti itulah perumpamaan keimanan kita yang seharusnya.
Bahwa
iman itu harus memiliki akar yang kuat, hal ini dimaksudkan bahwa ketika
seseorang memiliki iman yang kuat, godaan seperti apapun yang dilakukan oleh syetan yaitu musuh manusia, maka manusia yang memiliki akar keimanan yang kuat
tidak akan tergoyahkan dengan godaan sekecil biji zaroh pun.
Iman seseorang
tersebut tidak akan terjual dengan iming- iming sejumlah harta atau uang, ataupun barang yang
menjadikan kesenangan didunia namun mengancam kesengsaraan di akhirat kelak.
Sebagai
perumpamaannya bisa kita lihat dari sebuah pohon apel yang ada pada gambar
tersebut, pohonnya menjulang tinggi ke atas langit, akarnya yang kuat tertanam
kedalam tanah atau bumi, daunnya lebat dan meneduhkan makhluk yang ada disekitarnya,
buahnya lebat juga bermanfaat untuk makhluk lain.
Meskipun
pohon tersebut dipotong di bagian batangnya, daunnya, ataupun diambil buahnya,
maka pohon tersebut akan tetap hidup bahkan akan menghasilkan buah dan daun
yang lebat lagi, karena pohon tersebut memiliki akar yang kuat dan kokoh, namun
ketika akar dalam pohon tersebut dipotong atau tidak kokoh maka bagian yang lain
pun akan ikut tumbang juga, tidak berbuah ataupun tidak memberikan manfaat
kepada makhluk lain.
Ketika
seseorang beriman kepada Allah dengan keimanan yang kokoh, maka seseorang
tersebut akan memberikan manfaat kepada orang lain karena akhlaknya,
kesholehannya, karena amal ibadahnya, karena Imanlah yang menjadi sentral kemana tujuan hidup akan kita bawa, jadi kuatkan iman adalah kunci menemukan tujuan hidup yang benar, Inshaa Allah
Contoh, si A bekerja sebagai sopir angkot, ketika hari jumat dan dia harus
kejar setoran maka dia rela meninggalkan sholat jumat demi kejar setoran, seperti
itulah yang diartikan sebagai iman yang tidak kokoh, dan iman si A bisa dikatakan hanya dihargai semisal 50.000 yaitu dari hasil yang dia peroleh selama meninggalkan sholat jumat, kurang lebih dua jam.
Sebaliknya, ketika si A meninggalkan segala sesuatu
yang ada di dunia karena iman dan rasa takut kepada Allah maka si A dapat
dikatakan memiliki iman yang kuat, si A juga tidak menjual keimanananya
dengan harga sepeserpun, karena dia percaya bahwa rizki itu asalnya dari Allah,
kita wajib berikhtiar namun tidak dengan ingkar dan meninggalkan kewajiban, bahkan harus menggadaikan iman.
Begitulah
yang Allah kehendaki tentang keimanan kita, mengokohkan iman, Inshaa Allah
hidupmu akan semakin mudah, tidak mengikuti yang salah, dan hidup akan menjadi lebih
berkah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar