Senin, 28 Oktober 2013

Merekam Indah Hari Ini

Pagi ini, seperti biasanya saya bangun setelah sang mentari memancarakan sinarnya, meskipun saya sudah bangun sebelumnya untuk menunaikan kewajiban, namun tidak jarang saya tertidur kembali karena tidak ada pekerjaan, dan Alhamdulillah akhirnya saya masih diberi nikmat sakit, sakit segala- galanya #hehe lebay. 

Kalau secara fisik, saya waras dan masih kuat untuk beranjak, namun kepala sering sekali mengajak perang, tak mau berdamai dengan keadaan, begitulah rasa sakit yang tengah saya rasakan tidak bisa tergambarkan selama dua hari ini. so far saya masih bisa bernafas dan masih bisa makan meski masih terasa pahit dilidah, saya syukuri Alhamdulilah.

Siang tadi saya sempat tergeletak tak berdaya di kamar kos teman, berniat untuk belajar bersama dan mengerjakan tugas bahasa Japan di Pel-Ba Safel UNY yang sudah kami ikuti selama 3 minggu, alhasil saya bisa mengerjakan tugas dibantu oleh seorang sahabat, namun setelah itu saya pulang karena ingin sekali menggeletakkan kepala dikasur kamar kos dan terlelap untuk tidur dan segera bangun dan sembuh. 

Sesampainya dikos, saya menunaikan kewajiban sebelum akhirnya saya benar tidur terlelap dan memimpikan banyak hal yang tidak saya inginkan, dan setelah bangun karena mendengar adzan ashar saya berdoa semoga mimpi buruk tadi tidak menjadi kenyataan ya Allah. Apakah ini Nightmare, atau afternoonmare?

Bangun dengan keadaan masih seperti dialam bawah sadar, yaitu masih dalam proses mengumpulkan nyawa, kepala masih terasa pusing, hidung semakin mampet, nafas semakin sesak, tak bisa lagi menahan sakit akhirnya saya memaksakan diri untuk beranjak kekamar mandi.

Bisa ! aku pasti bisa, aku kuat untuk meneruskan perjalanan hari ini, nggak boleh skip pelatihan dan mengajar lagi, please ya Allah, 

dan alhamdulillah suggesti positif menjadi sebuah hal yang sangat penting bagi saya yang tengah merasakan kesakitan yang luarbinasa . 

Saya sampai di UNY pukul 15. 25 itu luarbiasa, terbebas dari macet dan tidak terlambat seperti biasanya dan tidak lagi harus menghafalkan "Ossokunatte Sumimasen" yang artinya "maaf saya terlambat" , dan Alhamdulillah berhasil mengikuti pelajaran dengan baik.

Mendungnya begitu anggun sore ini,  setelah sekian lama jogja tidak dihadirkan mendung dan tidak dihujani air.
Senja pun tak dapat kujumpai karena mendung tengah dinantikan di kota ini, dinginnya jogja telah begitu dirindukan bagi penghuninya hingga saya rela seandainya nanti pulang turun hujan  maka saya akan tetap nekat pulang meski harus hujan- hujanan, bukan sombong atau ingin menambahi beban sakit yang tengah saya derita, justru ini cara bersyukur saya untuk hujan yang diturunkan oleh-NYA.

Sepulangnya pelatihan, setelah sholat maghrib di masjid, setelah duduk berdua bersama seorang sahabat dibawah pohon karena menunggu teman.

Hujan belum turun, namun saya berniat langsung menuju kerumah Galih, murid les saya untuk mengajar selama 1,5 jam dari pukul 18.30 hingga pukul 20.00, Alhamdulillah berhasil saya lewati dengan semangat meski tanpa persiapan materi seperti sebelumnya.

"ketika pulang les, akhirnya yang kunantikan datang, air menghujani saya dengan sempurna karena begitu lebatnya mereka diturunkan,

Yes, I am the raining man today hehe 

hujaaaaaaaaan, alhamdulillah mandi hujaaaaan, 
tidak peduli, semua basah karena hujan yang begitu lebat, 

Sesampainya dikos saya begitu bahagia karena kamar saya tidak lagi seperti sauna, seperti malam-malam kemarin yang membuat tidur tidak nyenyak dan ditambah kepala saya mau pecah, itu rasanya? 

bersyukur saya merasakan lebih baik setelah hujan-hujanan "yeay" 
mungkin karena sugesti positif ingin segera sembuh dan karena Allah maha besar.
Hujan menjadi obat rasa sakit  dan Allahlah yang sudah membuatkan sekenario indah untuk saya hari ini :")


Alhamdulillah wasyukurilah 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar