Jumat, 09 November 2012

Catatan Raisha Tentang dia



Aku sedih hari ini Tuhan… kenapa aku harus mencintai orang yang seharusnya tidak aku cintai…?
Dia adalah teman sekaligus sahabatku…
meskipun dulu hubungan kami tidak terlalu dekat, tapi aku selalu merasa kalau aku menyayanginya karena dia adalah sahabatku
Tuhan .. haruskah aku menunggu 6 tahun kemudian untuk melihat bukti cintanya?
Dan menunggu dia untuk datang kerumahku bersama orangtua atau walinya?
Ya  Tuhan…harus bagaimana aku ini?
Aku merasa ini tak adil untuknya…kita harus bersandiwara dan memainkan peran didepan mereka sahabat- sahabatku lainnya …
Ya, Memang  bukan suatu masalah yang besar, jika hubunganku dan dia harus diketahui oleh semuanya, tapiii sungguh aku belum siap jika harus mengakui ini didepan sahabat- sahabatku,..
Awalnya aku belum percaya kalau dia benar- benar mencintaiku, aku selalu berfikir “that’s impossible for me”
Aku tidak mungkin mencintai dia yang notabene laki-laki populer, berlabel  dua telinga kelinci dan pun tidak mungkin mengenal bahkan mencintai wanita seperti aku yang sangat berbeda dengan wanita yang lainnya bahkan berbeda sungguh dengan mantan- mantan dia.
Aku ini siapa, Tuhan..?
Siapa ? siapa?
“Raisha sayang dia, begitu juga dia sayang Raisha’’ begitulah kata- kata sayang yang sering kita ucapkan..
Hampir sebulan sudah namaku & namanya selalu ada dihati kami berdua
‘’…ahhhh entahlah kenyataan yang ada memang seperti ini’’
dari hari ke hari aku semakin mencintainya, sering cemburu padanya dan mulai mempercayainya.
Hingga candanya terhadap sahabat- sahabatku sendiri sering ku cemburui.
Apakah ini yang namanya cinta ?
Apakah ini memang benar perasaan yang benar Engkau anugerahkan, Tuhan?
Sungguh sedih, hari dimana aku harus bertemu dengannya ditengah- tengah bahagianya aku, dia dan sahabat- sahabatku…
Aku sedih seharusnya kita tertawa bersama, lepas dan ikhlas tanpa beban..
 Tapi kenyataan yang begitu meyesakkan  ketika kita berada disuatu tempat yang tidak ada hanya aku dan dia
Kita tertawa tapi hati sedang berbohong
Saling menatap tapi seperti tertahan
Saling perhatian tapi takut diperhatikan oleh yang lainnya
Maafkan aku sayang dengan keadaan yang menyiksamu.. aku pun sesungguhnya tersiksa.
 Namun tak bisa ku paksakan.
Aku hanya ingin hubungan ini hanya kita yang tahu.. dan nantinya menjadi kejutan bagi orang- orang terkasih ketika kita menjadi satu pasangan yang syah..
Maafkan … untuk hari ini.. sedih sungguh …