Rabu, 29 Oktober 2014

Rindu

Apalah arti memiliki,
Ketika diri kami sendiri bukanlah milik kami?
Apalah arti kehilangan,
Ketika kami sebenarnya menemukan banyak saat kehilangan,
Dan sebaliknya, kehilangan banyak pula saat menemukan

Apalah arti cinta,
Ketika kami menangis terluka atas perasaan yang seharusnya indah?
Bagaimana mungkin, kami terduduk patah hati atas sesuatu yang seharusnya suci dan tidak menuntut apa pun?
Wahai, bukankah banyak kerinduan saat kami hendak melupakan? Dan tidak terbilang keinginan melupakan saat kami dalam rindu?
Hingga rindu dan melupakan jaraknya setipis benang
Rindu, Tereliye 

Pukul 7.57 aku sudah terduduk manis diruang kerja, pilu sungguh, bingung ingin bergerak kemana. Ada beberapa hal yang menahanku harus tetap duduk disini padahal hati dan fikirku ingin beranjak kemana-mana.
Ikhlas, sabar adalah cara elegan yang biasa kulakukan meski entah itu ikhlas dan sabar tingkat keberapa yang tengah kulakukan, pasalnya aku tetap berusaha
Bertahan…. Untuk orang-orang yang kusayang.

Untuk Allah sang maha dasyat, tak dapat kugambarkan rasa syukurku atas semua rahmat, meski diri ini naïf selalu kufur tak bersyukur, mengeluh yang kadang tak bisa luluh, tapi rahmat terus mengalir deras, termasuk nafas ini, oksigen yang tengah kuhirup bebas ini tanpa susah payah membayar atau berkorban sedikitpun. 

Kamis, hantarkanku pada senjamu hari ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar