Minggu, 02 Desember 2012

"Ku yakin Pelangi itu Engkau hadirkan "

Derasnya hujan sore ini semakin menahanku untuk tidak beranjak, yah disini. Dikamar kos yang telah ku tinggali selama hampir setahun. Kamar kos yang selalu setia memahamiku ketika aku sedang galau, ketika aku sedang ingin menyendiri, ketika aku ingin mengadu entah kepadaNya entah kepada orang- orang terdekatku yang selalu bersedia mengangkat teleponnya kapanpun aku butuh mereka. 
huuffhmmm "
hujan memang suatu moment dan fenomena alam yang selalu ku tunggu- tunggu" hujan  adalah suatu hal yang selalu ku rindukan. bahkan aku rela untuk hujan- hujanan atu tetep tinggal di dalam rumah karena hujan. hujan selalu memberiku moment berharga dan moment yang selalu bisa untuk dikenang.

"alhamdulillah" syukur terucap dari mulutku, sementara tak ada lagi kata yang pantas ku ucap meskipun hujan telah membuatku nyaman untuk tetap tinggal dikamar dan melupakan sejenak pekerjaan diluar sana.
"ngeek", suara jendela kamar yang sedang kubuka, 
jendela kamar yang berpagar tralis ini selalu membuatku merasa sedang menghirup kembali oksigen segar ala pegunungan dan pedesaan, karena kamarku tepat berada di pojok dan satu- satunya kamar yang memiliki sirkulasi udara yang bagus melalui jendela hanyalah kamarku, meskipun terkadang signal telepon sering terhambat. 

ku pandangi hujan yang turun semakin deras lewat jendela itu, ku amati satu persatu barisan hujan yang sedang turun dari langitNya, aku bisa melihat dengan jelas sebesar apa buliran hujan itu, namun semakin besar semakin kencang semakin tak mampu ku memandangi hujan yang turun secara keroyokan

lama rasanya aku menginginkan moment seperti ini dikamar sendirian dengan pintu terkunci rapat tanpa ada orang yang memanggilku dan hanya ada suara hujan dan gemuruh petir yang aku dengar, dan sore ini aku menemukannya.

tiba- tiba keheningan menyapa, batinku terasa begitu sesak, aku terhanyut dalam lamunan sejenak.
dan  butiran airmata ini tak dapat tertahankan lagi,  air mataku tumpah tak dapat ku bendung mengiringi hujan  kali ini.
aku bingung harus darimana memulai bercerita padaMU ya Allah, begitu banyak hal yang ingin ku katakan PadaMU, meski Engkau tahu apa yang aku rasakan tanpa harus aku mengadu.

mungkin butuh sejenak untuk mncongkel air mata sebesar batu di pelupuk mata ini agar aku sedikit lega
" huufhmm" 
hembusan nafasku, mencoba mengobati diri dan melegakan hati yang sesak.

"apa aku kuat ya Allah?" kataku lirih sambil melihat keluar dengan tangan berpegang erat pada tralis jendela kamar.
"tapi terimakasih ya Allah Engkau hadirkan banyak insan yang peduli dengan keadaan yang tengah aku dan mereka hadapi, meskipun mereka tak akan pernah memahami hati kami masing-masing, bahkan mereka tak akan pernah berada dalam posisi ini.
aku akan tetap merasa bersyukur karena telah dipertemukan badai yang sehebat ini, sungguh menusuk, sungguh bukan kurus lagi badan ini, bahkan makan pun aku semakin tak doyan. baru terasa akan lapar ketika apa yang menjadi tanggung jawabku telah usai, namun belum juga?
dan aku selalu yakin bahwa Allah akan menghadirkan pelangi setelah semuanya ini kita lewati.

aku masih saja ingin menangis, antara rindu yang benar- benar menyiksa, dan keinginan kehadiran seseorang yang bisa menguatkanku. 
rindu orang tua, rindu segalanya yang telah ku lewati.
dan yang paling menusuk sampai kepala adalah masalah yang ada didepan mata yang siap menerkam mangsanya yang hanya diam. dan aku merasa ini masalahku, karena hanya ada didepan kedua mataku.

mulutku kelu, jemariku tiba- tiba menghentikanku. aku ingin berkata banyak, namun percuma tak akan ada yang mendengar.... I just want to take action, not only talk *talk less do more* mungkin seperti itu yang ingin aku tunjukan.

LA tahZan :) pasti ada Pelangi setelah ini, Badai ini yang akan menguatkanmu, dan yakinlah badai pasti berlalu.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar