Kamis, 18 April 2013

Menyoroti Perkembangan Kurikulum di Indonesia ( pengembangan kurikulum 2013) PAPER


BAB I
A.    PENDAHULUAN 
Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, oleh karena itu perubahan dan perkembangan dalam bidang – bidang tertentu yang menunjang demi kemajuan Negara Indonesia sedang di galakkan. Hal yang paling utama dan mejadi sentral perkembangan kemajuan Indonesia adalah pendidikan, oleh karena itu berbagai cara dilakukan untuk memajukan pendidikan Indonesia agar tidak tertinggal dengan Bangsa lain. Pendidikan menjadi sentral yang sedang disoroti di Indonesia, dari mulai pendidiknya, pelajar, sistemnya dan juga kurikulumnya.

Semua hal tersebut mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan zaman saat ini. Dalam hal ini pendidikanlah yang tengah menjadi sentralnya. Pendidikan dalam systemnya mengalami perkembangan sesuai dengan keadaan yang terjadi pada saat sekarang, oleh karenanya kurikulum dalam proses pendidikan selalu mengalami perkembangan, dari tahun 1947 yang pada saat itu kurikulum pendidikan sudah ada hingga perkembangannya pada saat ini kurikulum baru 2013 yang notabene kurikulum kelanjutan dari kurikulum 2004 (KBK).

Tidak bisa dipungkiri bahwa, kurikulum Indonesia berubah karena berbagai alasan dan guna mencapai target pendidikan nasional yaitu tecantum pada penjelasan pasal 35, UU No. 20 Tahun 2003 : kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan ketrampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. Sehingga, sebelum tercapainya pendidikan Nasional di Negara Indonesia maka berbagai aspek penunjang, berbagai perkembangan dan perubahan akan tetap ada untuk mencapai hal tersebut. Sebagai pendidik dan guru Indonesia sudah seharusnya menanggapi fenomena perubahan kurikulum yang sering terjadi di Indonesia serta merefleksikan apakah etos kerja para guru sudah bisa dipertanggungjawabkan atau belum.

Kurikulum 2013 ini dibentuk atas dasar beberapa fenomena yang tengah terjadi pada masyarakat seperti perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, kecurangan dalam ujian, dan gejolak masyarakat. Untuk itu, pemerintah sebagai fasilitator pendidikan Indonesia dan guru sebagai aktor seharusnya bekerjasama membangun pendidikan Indonesia, mengurangi fenomena negativ tersebut melalui kurikulum yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan pendidikan yang ada di Indonesia serta pemerintah sudah seharusnya melibatkan guru yang ada di lapangan agar tidak terjadi kesenjangan terhadap kebutuhan yang benar- benar dibutuhkan oleh anak didiknya, sehingga akan tercapainya tujuan pendidikan Nasional menuju masa depan lebih baik.

BAB II
PEMBAHASAN
1.                  Perkembangan KBK, KTSP, dan Kurikulum 2013
Didalam kurikulum 2013 Siswa diharapkan mampu mengembangkan pengalaman pribadinya, agar mampu mengexplor pengalamannya yang berhubungan dengan pembelajaran serta dalam penilaian. Siswa diharapkan mencapai kemampuan melalui penilaian proses output dan tidak hanya terfokus pada pengetahuan saja. Dinegara-negara maju banyak menambah jam belajar, tetapi di Indonesia relative singkat meskipun kurikulum 2013 sudah mengalami penambahan jam belajar. Setiap negara memiliki curriculum yang berbeda . Jumlah jam belajar anak usia 7-8 tahun paling rendah dari negara- negara lain.

Dahulu kurikulum berbasis kompetensi atau KBK diterapkan pada tahun 2004 yang tidak berbeda dengan tahun 1994 tetapi perbedaannya terletak pada siswa belajar dikelas dan dikondisikan dalam system caturwulan. Sistem semester pada ssat itu siswa belajar hanya belajar pada materi saja dalam hal ini hanya materi dari guru saja, dan mulai tahun 2004 dituntut aktif mengembangkan keterampilan dan IPTEK .Guru hanya bertidak sebagai fasilitator, siswa bukan lagi objek tetapi subjek dan setiap kegiatan siswa terdapat nilai.

Dalam hal ini keunggulanan dari KBK meliputi 1). bersifat alamiah (konstekstual), karena berangkat berfokus yang bermuara pada hakekat peserta didik untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan potensinya masing-masing. 2). Mendasari pengembangan kemampuan-kemampuan lain yang dimiliki peserta didik. Penguasaan ilmu pengetahuan dan keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan, kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, serta aspek-aspek kepribadian dapat dilakukan secara optimal berdasarkan standar kompetensi.3) Terdapat  bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang lebih tepat menggunakan pendekatan kompetensi, terutama yang berkaitan dengan ketrampilan. Dalam hal ini kunci keberhasilan pembelajaran KBK yaitu fokus pada kemampuan siswa didik, Penekanan lebih kepada praktik lapangan yang mutakhir dan terbaik, serta mencocokkan keterampilan melalui observasi kinerja siswa didik dalam kerja praktik.

Sedangkan  tahun 2006/2007 mulai diperlakukan kurikulum baru KTSP ( Penyempurna dari kurikulum 2004) yaitu kurikulum yang operasional pendidikan yang dilakukan oleh setiap pendidikan di Indonesia KTSP terletak pada UUD no.20 tahun 2003 peraturan pemerintah RI no.19 tahun 2005. Tentang standar Nasional pendidikan KTSP mulai 2007/2008 mengacu pada standar isi (SI) dan standar kompetensi lulusan (SKL).

Standar isi merupakan ruang lingkup materi serta tingkat kompetensi yang dituangkan dalam persyaratan kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi merupakan pedoman untuk pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang memuat: kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan di tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan.

Sedangkan SKL digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. SKL meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.

KTSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SI, namun pengembangannya diserahkan kepada sekolah agar sesuai dengan kebutuhan sekolah itu sendiri. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.

2.     Perbedaan KBK 2004, KTSP 2006 dan  Kurikulum 2013

KBK
KTSP
KURIKULUM 2013
Standar kompetensi lulusan diturunkan dari standar isi.

Standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan masyarakat.
Standar isi diturunkan dari standar Isi mata pelajaran.
Standar Isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan
Pemisahan mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, pembentuk pengetahuan.
Semua mata pelajaran harus berkontribusi terharap pembentukan sikap,keterampilan,dan pengetahuan.
Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran.
Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai.
Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah.
Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti ( tiap kelas).
Pengembangan kurikulum sampai pada silabus.
Pengembangan kurikulum sampai pada kompetensi dasar.
Pengembangan kurikulum sampai pada buku teks dan buku pedoman guru.
Tematik kelas I-II
(Mengacu pada mapel).
Tematikkelas I-III
(Mengacu pada mapel)
Tematik intergratif kelas I-VI
(Mengacu pada kompetensi).

3.        Pengembangan Struktur Mata Pelajaran Dalam Kurikulum 2013 Pada Siswa SD, SMP, SMA
a.       Pengembangan structure kurikulum SD terdapat pemisakan mata pelajaran IPA dan IPS pada kelas IV –VI. Sedangkan Bahasa Inggris masuk sebagi muatan lokal atau extrakulikuler walaupun bahasa inggris masuk sebagai muatan lokal tetapi bahasa inggris tetap wajib diajarkan pada tingkat sekolah dasar.

b.      Rancangan structur kurikulum SMP 2013 pengurangan jam pelajaran yang tadinya 12 jam menjadi 10 jam melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran: TIK menjadi sarana pembelajaran untuk semua mata pelajaran, Muatan local sebagai materi pembahasan budaya dan prakarya,bahasa inggris tetap diajarkan sebagai keterampilan berbahasa dan menambah 6 jam pembelajaran setiap minggu.

c.       Rancangan struktur kurikulum SMA 2013 sudah diharuskan mulai masuk penjurusaan pada kelas X berdasarkan minat pada pendidikan lanjutan serta terdapat non penjurusan yang tersedia pilihan mata pelajaran yang sesuai dengan minat dan untuk melanjutkan keperguruan tinggi atau sekedar inggin tahu.  Sedangkan kurikulum SMK pada kelas XI sudah diharuskan melakukan ujian nasional karena ketika menginjak kelas XII siswa siswi sudah konsentrasi dalam ujian sertifikasi keahlian.
Saat ini kurikulum 2013 pemerintah menyiapkan buku-buku untuk siswa, buku panduan guru serta dokumen kurikulum disetiap sekolah sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang mengintegrasikan standar pembentuk kurikulum dan ini akan membantu guru serta siswa dalam pencapaikan tujuan pembelajaran.

Kurikulum 2013 hanya sebagai pembaharu dari kurikulum sebelumnya tidak merompak secra keseluruhan. Kurikulum 2013 mulai diterapkan pada Sekolah Dasar (SD) kelas 1, SMP kelas VII serta SMA/SMK kelas X, karena sebagian besar siswa siswi SD, SMP maupun SMA/SMK  yang menempuh pendidikan akhir tamatan sekolah telah melalui kurikulum yang terdahulu yang mana mereka telah mendapakan materi pembelajaran yang telah diberikan pada kurikulum 2006 sehingga mereka yang memperoleh materi-materi pembelajaran pada kurikulum 2006 masih menggunakan kurikulum sebelumnya.

6.     Pendapat Penulis Sebagai Guru Bahasa Inggris Terhadap Implementasi Kurikulum 2013

Sebagai seorang guru, khususnya guru Bahasa Inggris kami menyimpulkan bahwa kurikulum 2013 merupakan kelanjutan  dari kurikulum KBK (2004) hanya saja kurikulum 2013 lebih disempurnakan dan adanya perbedaan tambahan jam mata pelajaran tertentu, serta mengurangi jam mata pelajaran tertentu bahasa Inggris khususnya. Dalam struktur kurikulum ini mata pelajaran Bahasa Inggris pada tingkat SD difokuskan sebagai mata pelajaran tambahan atau ekstrakulikuler dan bukan mata pelajaran wajib dalam kelas. Dan untuk tingkat SMP dan SMA/SMK mata pelajaran Bahasa Inggris tetap sebagai mata pelajaran wajib dalam kelas namun adanya pembatasan jam yaitu maksimal 4 sks/jam, dan pihak sekolah tidak boleh menambah jam mata pelajaran tersebut melebihi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

            Dibandingkan kurikulum yang sudah berjalan sebelumnya, mata pelajaran bahasa Inggris boleh sekolah boleh menambahkan jam pelajaran sesuai yang diinginkan dan sesuai kesulitan yang dirasakan oleh para siswa. Tentunya , sebagai guru Bahasa Inggris sudah semestinya patuh terhadap peraturan pemerintah, namun disisi lain hal ini akan menimbulkan banyak dampak bagi para guru- guru yang akan sertifikasi, mereka khususnya guru Bahasa Inggris harus mencari jam- jam tambahan ngajara di sekolah- sekolah lain agar bisa memenuhi target sertifikasi sehingga menimbulkan tidak fokusnya guru mengajar kepada siswa dalam satu sekolah. Dan guru – guru bahasa Inggris khususnya akan kekurangan jam menagajarnya.

KESIMPULAN

Perkembangan kurikulum yang terjadi di pendidikan Indonesia merupakan usaha pemerintah dan para pengamat pendidik guna meningkatkan mutu pendidikan, namun terkadang cara ini merugikan banyak pihak yang terkait, seperti para guru dan murid, karena kurikulum yang berganti secara tidak bertahap bahkan perkrmbangan dari KBK yang terburu- buru merubah menjadi KTSP lalu kembali lagi menjadi KBK/ kurikulum 2013, hal ini akan menimbulkan dampak yang tidak signifikan terhadap perkembangan mutu pendidikan Indonesia, dan meskipun kurikulum dirubah sedemikian rupa kalau kenyataan dilapangan tidak sesuai dengan yang diharapkan maka akan sama saja bahkan akan menimbulkan banyak kecurangan yang meningkat. Karena pada dasarnya bukan kurikulumnya saja yang harus dirubah untuk memajukan mutu pendidikan di Indonesia karena yang terpenting adalah actor dari pemain peran pendidikan inilah yang harus ditingkatkan mutunya, yaitu guru- guru Indonesia harus ditingkatkan lagi mutu dan kesejahteraannya.  

REFERENSI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar