Pak
darisman namanya. Beliau adalah orang hebat yang berhasil membuatku terpukau
dan berhenti mencari-cari kambing hitam dari kurikulum 2013 yang tengah
bergejolak di Pendidikan Indonesia
Pasalnya,
banyak guru-guru yang tengah mengeluh dengan perubahan kurikulum pendidikan negeri
ini. Guru banyak yang mengeluh soal penilaian Kurikulum 2013.
Rumit dan terlalu
banyak yang harus dinilai sehingga waktu guru untuk mengajar dan mendidik hanya
akan tersita untuk membuat rubric penilaian.
Yap,
keluh kesah dari guru sering saya dengarkan langsung di sekolah tempat saya
mengajar. Karena saya juga bukan guru kelas atau guru yang mengampu Mata
pelajaran yang termasuk dalam kurikulum 2013, tapi saya pun juga harus membuat
rubric penilaian yang hampir sama dan tujuan yang sama dengan maksud penilaian
kurikulum 2013 meski tak sedetail dari penilaian yang sebenarnya.
Setidaknya
saya belajar dan ternyata ada maksud baik dan baik sekali ketika kurikulum ini
bisa terlaksana desemua sekolah yang ada dipelosok negeri.
Ada
banyak benarnya, ketika pendidikan di Negeri kita ini bukan kurikulumnya yang
harus dirubah- rubah beberapa kali namun hasil anak didik kita belum bisa dikatakan
berhasil, yang perlu dibenahi adalah SDM nya, ya gurunya yang perlu di diklat
di latih agar menjadi gur-guru yang hebat memotivasi, menginspirasi muridnya
agar generasi semakin baik.
Betul memang Guru adalah bagian yang amat penting
bagi siswa kearah mana sikap mereka, karena guru yang tugasnya mendidik bahkan
prosentasi yang dikemukakan 2/3 % terbentuknya mental siswa adalah dari guru
sedangkan factor keturunan dari keluarga 1/3%, sisanya adalah factor lingkungan
dan factor internal siswa itu sendiri.
Nah,
tetap gurulah yang menjadi sorotan berhasil maupun tidak berhasilnya siswa
dalam proses pembelajaran, meski tidak seluruhnya.
Kurikulum
2013 yang mempelopori terbentuknya karakter yang baik pada siswa. Karena memang
pendidikan karakter sangatlah penting dibandingkan hanya membentuk siswa jenius
namun tidak memiliki karakter pada prilaku siswa tersebut, “pinter tapi keblinger” dan itu yang akan membentuk mental koruptor di Indonesia, mirisnya tuh disini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar